Tiga Malam Yang Indah
Saat itu aku
masih duduk di kelas 1 SMA di salah satu SMA swasta di kotaku. Hari pertama
masuk SMA, aku sangat Percaya diri karena badanku yang dulunya gemuk akibat aku
sakit lever selama sebulan menjadi langsing. Dan tentunya dengan ini aku
semakin percaya diri. Ditambah lagi wajahku yang memang menawan. Bisa membuat
pria mudah jatuh hati.
Pertama masuk, aku sudah mengenal hampir setengah kelas karena memang berasal
dari SMP yang sama. Di belakang tempat dudukku ada segerombolan cowok.
Diantaranya ada seorang cowok Yang lumayan tampan, putih dan menarik. Sering
kali aku merasa dia sering memperhatikanku secara diam-diam.
Setiap hari aku berangkat dan pulang sekolah naik angkutan umum. Sampai suatu
hari, seusai pelajaran tiba-tiba Tom mendekatiku. Dia menawarkan untuk
mengantarku pulang. Kupikir dari pada naik kendaraan umum akhirnya aku setuju
saja dia mengantarku. Ternyata dia juga sudah membawakanku helm. Hari itu
sehabis mengantarku pulang tiba-tiba cuaca berubah jadi mendung dan hujan. Aku
pun menyuruh dia masuk ke rumah sambil menunggu hujan reda. Sejak hari itu
kamipun jadi dekat. Setiap hari dia mengantar jemput aku walaupun sebenarnya
rumahnya sangat jauh dari tempat tinggalku.
Pada hari Valentine karena kami sama-sama tidak mempunyai pasangan, dia
menawariku untuk keluar nanti malam. Aku pun setuju. Pulang sekolah aku siap-siap,
aku cuci rambut dan blow layaknya orang yang mau pergi berkencan, kupilih baju
yang kuanggap paling oke. Kira-kira jam 16:00 dia datang menjemputku. Lalu kita
berangkat ke bioskop. Dan aku benar-benar tidak menduga ternyata di dalam
bioskop dia menyatakan perasaannya kepadaku. Bagaikan di sambar geledek, aku
pun mengangguk. Karena memang selama ini diam-diam aku telah merasa sayang
padanya.
Hubungan kami berlanjut terus sampai 2 bulan kemudian kita bertengkar hebat
sekali. Lalu keesokan harinya dia meminta maaf padaku. Karena sekolah kami
libur selama semingu, kami pun merencanakan untuk menginap di luar kota.
Kemudian aku minta ijin kepada orang rumah karena yang ada di rumah hanya
nenekku, aku pun bilang padanya akan ke luar kota selama 4 hari dengan
teman-teman. Tentunya itu hanya alasan supaya aku bisa pergi. Sesuai waktu yang
di janjikan aku menunggu Tom di rumah sahabatku. Kemudian kami pun berangkat ke
luar kota di daerah pegunungan.
Sesampainya di sana kami mencari penginapan yang sesuai lalu check in. Ruangan
yang kami tempati tidak terlalu besar namun terlihat sangat nyaman. Disana ada
sebuah ranjang berukuran king size yang di sisi kanan kirinya terdapat meja
kecil dan lampu. Lalu ada satu set sofa dan meja. Disisi yang lain ada televisi
lengkap dengan VCD playernya. Sementara di kamar mandinya dilengkapi dengan bed
tub dan shower. Walaupun tidak begitu bagus namun lumayan enak tempat tersebut.
Karena kurasa seluruh tubuhku tidak fresh aku pun pergi mandi. Sementara Tom
masih keluar untuk membelikan majalah dan camilan. Aku Mandi dengan air hangat
dan berendam sesaat. Setelah selesai aku mengenakan lingerie warna merah
menyala yang sengaja kubeli sebelumnya. Warnanya yang merah sangat kontras
dengan kulitku yang kuning pasti akan membuat siapa saja yang melihatku
terangsang. Kemudian kupakai Kimono kamar mandi dari hotel tempat kami
menginap. Dan aku berbaring di ranjang sambil nonton TV.
Tak lama kemudian Tom kembali. Setelah meletakkan belanjaan dia pun pergi
mandi. Sengaja kumatikan lampu kamar kemudian lampu baca di meja kunyalakan
remang-remang. Suasana ini benar-benar romantis, kimono pun kubuka dan kulempar
begitu saja. Kemudian kutata bantal dan guling di ranjang sedemikian rupa
sehingga aku bisa bersandar dengan enak. Kuusap-usap tubuhku sambil
memperhatikan lingerie yang baru pertama kali kupakai.
Tak lama kemudian Tom keluar dari kamar mandi sambil melilitkan handuk di
pinggangnya. Dia pun tercengang melihatku, kemudian sambil tersenyum dia
berkata,
"Kamu benar benar sexy sayang.."
Diapun
mendekatiku sampai di bibir ranjang, aku pun berdiri dengan bertumpu pada kedua
lututku. Kubelai rambut Tom yang baru setengah kering, kuciumi wangi rambutnya.
Kemudian ciumanku pun turun, hidungnya kukecup, bibirnya kukecup dan kulumat
dengan mesra. Dia melingkarkan tangannya di pinggangku sambil sesekali mengusap
punggungku. Kurasakan ciuman Tom makin hebat, lidah kami saling berpagutan,
kurasakan bibirnya perlahan namun pasti turun menjelajahi leherku yang membuat
jantungku makin keras berdetak. Sementara tangannya yang lain mengusap-usap
buah dadaku yang kelihatan hampir tidak muat di dalam lingerie yang kupakai
karena ukurannya memang besar, 36C.
Kurasakan lidah Tom turun dari leher menyusuri dadaku kemudian tangannya
menurunkan lingerie-ku di bagian dada yang menyebabkan tersembullah dua bukit
indahku. Matanya tak pernah lepas dari dadaku sambil dia berkata,
"Oh buah dadamu memang indah sayang.. aku tak pernah sanggup menahan diriku bila melihatnya.." Aku pun hanya tersenyum sambil mataku mengerling nakal, yang membuatnya makin tidak tahan. Dia meremas-remas dengan mesra buah dadaku sambil dipilin-pilin putingnya. Kemudian dia jilati bergantian sambil dikulumnya. Kulihat benar-benar tidak muat buah dadaku dalam genggamannya. Ya inilah salah satu kebanggaan diriku, keindahan yang kumiliki. Aku pun mengerang,
"Aaacchh..
Tom.. kau pandai sekali menghisapnya.. aacchh.." tanpa kusadari tanganku
sudah membuka handuk yang dipakai Tom yang kubiarkan jatuh begitu saja. Dan
dapat kulihat jelas kejantanannya yang panjang dan besar telah berdiri dengan
tegak seolah-olah menantangku. Memang kuakui batang kejantanan Tom sangat
besar, panjangnya mungkin hampir 19 cm, dan hal inilah yang mungkin membuatku
selalu ketagihan untuk bermain seks dengannya.
Kuusap-usap kepala kemaluannya, kurasakan ada lendir kenikmatan telah membasahi
kepala kejantanannya yang membuatku makin terangsang. Kutundukkan kepalaku lalu
kujilat-jilat kepala kemaluannya lalu seluruh batangnya kujilat sambil
kuusap-usap. Kemudian kudorong tubuh Tom sampai dia terduduk di sofa, lalu aku
berjongkok di depannya, kujilati terus batang kejantanannya kemudian kumasukkan
seluruhnya ke dalam mulutku sambil lidahku berputar-putar di dalamnya. Kontan
saja Tom mengerang,
"Aahcchh..
sayaangg.. nikmatt sekalii.." Aku merasakan batang kejantanannya semakin
tegang, urat-uratnya mulai menonjol keluar tentu saja aku semakin bergairah
melihatnya.
Aku mulai mengeluar-masukkan batang kejantanan Tom, makin lama gerakanku makin
cepat sambil kugenggam dan kuputar-putar. Dia mengerang lagi,
"Sayaang.. kamuu benar-benar hebat.. aacchh.."
Aku tak menghiraukannya, kukocok batang kejantanannya makin lama makin cepat kemudian kuhisap-hisap, kurasakan tubuh Tom menegang,
"Aku mau
keluaarr saayy.. akuu nggaak tahann.." Makin kupercepat kocokan tanganku,
kemudian kuhisap kuat-kuat batang kejantanannya dan.., "Creett..
ccrereett.." Kurasakan air mani Tom memenuhi mulutku, langsung kutelan
sambil tetap kujilat batang kejantanannya kemudian kujilati seluruh permukaan bibirku
sambil kuremas-remas buah dadaku, kulihat Tom lemas sesaat..
Saat aku sedang asyik meremas-remas buah dadaku sendiri, sambil kulirik dia
dengan pandangn sayu dan sexy. Tiba-tiba Tom mengangkat tubuhku dan
membaringkannya di ranjang. Dia mengulum buah dadaku sambil dihisapnya kemudian
perlahan ciumannya turun mencium lingerie di bagian perutku sambil tangannya
merambat ke bagian kemaluanku dan mengusap-usap klitorisku yang rasanya sudah
membesar. Aku menggeliat sambil engerang,
"Aacchh..
Tom.. nikmat.."
Kemudian dia berdiri dengan berlutut di ranjang, dia lepaskan celana dalam
merahku yang sangat sexy itu. Dia usap-usap klitorisku yang memang bersih dari
rambut-rambut. Kemudian pelan namun pasti dia jilat klitorisku sambil jari
tengahnya dia masukkan ke liang kewanitaanku. Benar-benar nikmat kurasakan,
kugigit bibirku sambil tanganku tak henti-hentinya memilin putingku sambil
sesekali kujilati buah dadaku sendiri. Karena buah dadaku besar, aku tidak
kesulitan untuk menjilatinya. Sementara Tom sedang sibuk di bawah sana,
membuatku menggelinjang-gelinjang kenikmatan. Aku pun tak sabar lagi, aku
berkata pada Tom,
"Ayo.. Tomm.. masukkan pelermu.. aku.. akuu.." rupanya Tom telah paham maksudku, sebelum aku menyelesaikan kalimatku.. tiba-tiba.., "Slepp.."
aku memekik,
"Aaacchh.. yeeahh.." sambil menahan nikmat yang luar biasa kudapat.
Belum sampai
selesai kurasakan nikmat, Tom sudah menggoyangkan batang kejantanannya keluar
masuk dari liang senggamaku dengan sangat cepat, rupanya dia masih ingat
seperti itulah favoritku. Aku memang suka digoyang sangat cepat dari pertama
sehingga rasanya luar biasa nikmatnya.
Goyangan Tom pun makin cepat. Kurasakan batang kejantanannya sangat keras
menghujam di dalam liang kewanitaanku. Aku pun hanya bisa memekik,
"Tomm.. aachh.. nikmat sekali sayangg.. pelermu emmang nikmat.."
Tom pun tak bereaksi mengurangi goyangannya, makin lama makin cepat dia bergoyang sampai aku berkata,
"Tomm.. aku mau keluarr sayaangg.. akuu nggak tahann.." dia pun berkata,
"Kita sama-sama sayaang.." batang kejantanan Tom makin cepat ritmenya. Kemudian kurasakan nikmat yang luar biasa, tubuhku menegang, melengkung hingga bagian dadaku terbusungkan,
"Aaacchh.. Tomm.. aku keluarr.." Kurasakan liang kewanitaanku sangat hangat.
Tiba-tiba Tom menghentikan goyangannya dan tubuhnya menegang juga,
"Aachh.. akuu juga sayang.."
dan,
"Creett.. crett.." Air mani Tom kurasakan menyemprot dinding rahimku,
terasa sangat hangat, mengalir perlahan di dalam liang kewanitaanku. Kemudian
kami berdua tergeletak sambil dia terus menciumiku dan membisikkan kata-kata
cintanya, diusap-usapnya rambutku yang membuatku ketiduran sejenak.
Ketika aku terbangun, aku langsung menuju kamar mandi untuk berbilas. Kuisi bed
tub dengan air panas sampai penuh kemudian kumasukkan aroma parfume kesukaanku
dengan sedikit minyak lalu aku berendam di dalamnya, benar-benar nikmat. Aku
hampir ketiduran ketika kurasakan ada jari-jari halus membelai dan mengusap
rambutku. Kubuka mataku, kulihat Tom sedang berjongkok di sana, masih dalam
keadaan telanjang bulat. Kulihat senyumannya yang mesra. Kemudian dia mencium
keningku, terus menyusur hidungku hingga akhirnya kami berciuman lagi.
Tangannya mengusap-usap buah dadaku, membuat birahiku bangkit kembali. Kemudian
kuusap-usap batang kejantanannya yang memang sejak dia berjongkok telah tegak
berdiri.
Dia masuk ke bed tub, aku pun menggeser badanku hingga aku terduduk di tepi bed
tub. Kemudian dia naikkan pahaku sampai posisiku mengangkang, kutarik batang
kejantanannya sampai menyentuh kemaluanku lalu kuusap-usapkan di klitorisku.
Aku menggelinjang kenikmatan. Perlahan aku masukkan kepala kejantanannya di
depan liang senggamaku dan Tom mendorong pantatnya yang otomatis menyodokkan
batang kejantanannya ke liang kewanitaanku.
"Aaachh.. kamu nakal Tomm.." erangku.
Kemudian bibir kami saling berciuman dengan ganasnya, saling lumat dan saling memagut. Sementara itu kurasakan gerakan Tom sudah makin cepat dan cepat, dia naikkan kaki kiriku ke bahunya sambil setengah melingkar ke lehernya. Dia gerakkan memutar pantatnya, kuremas-remas buah dadanya sambil kami terus berciuman. Tiba-tiba dia melepas ciumannya dan..,
"Aaacchh..
sayaang.." dia memekik sambil memeluk erat tubuhku. Kurasakan kebali air
maninya membasahi dinding rahimku. Kemudian kucium dia dengan mesra sambil
kubelai-belai. Setelah istirahat sebentar, kami mandi bersama. Aku menyabuni
dia dan dia menyabuniku bergantian. Kemudian kami memesan sate yang biasa
mangkal di depan hotel tersebut.
Selesai makan kami nonton VCD yang memang sudah disediakan di sana. Waktu kami
nonton blue film, kembali nafsu kami bangkit dan kami pun melakukan seperti
yang ada di film. Seharian kami terus bermain sampai aku sudah tak terkira lagi berapa kali orgasme. Ini kami lakukan selama 4
hari 3 malam. Benar-benar seperti orang yang sedang berbulan madu. Sampai pada
akhirnya kami harus kembali ke kota kami. Aku dan Tom begitu bahagia.
TAMAT