Gairah Oma Hera & Mbok Marni
Sepulang dari Bali kemarin, gue beli apartment di pusat kota Jakarta, biar dekat sama kantor.
Hari ini gue suntuk banget sama urusan di kantor, pas jam pulang gue langsung mengarahkan mobil langsung ke apartment.
Sampai apartment, gue pun langsung mengambil beberapa kaleng bir di
kulkas, lalu ke ruang TV menyetel film bokep, menyalakan rokok dan
bersandar di sofa gue yang besar dan empuk.
Ini memang cara gue buat hilangin suntuk dari kerjaan, nonton bokep di temani rokok dan beberapa kaleng bir.
Baru sebentar menikmati tayangan bokep di TV, gue di kagetin sama bel
dari pintu masuk, sedikit males gue pun berjalan ke arah pintu, sebelum
pintu gue buka, gue intip dulu dari lubang yang ada di pintu.
Ternyata yang datang Oma Hera sama pembantu nya Mbok Marni, gue pun
langsung buka pintu mencium tangan Oma dan mempersilahkan mereka masuk.
Kemarin Bokap emang telepon gue dari Amrik, selain nanya kabar Bokap
juga ngasih tahu kalau Oma Hera mau ke Jakarta, dan Bokap nyuruh tinggal
di apartment gue aja, tapi gue nggak nyangka secepat ini, rencana nya
Oma mau tinggal sebulan di Jakarta.
Pintu pun langsung gue tutup, gue baru ingat TV belum gue matiin, gue pun langsung lari ke ruang TV.
Ternyata Oma Hera sudah duduk di situ,
“maaf Oma TV nya Timo ganti dulu ya” ujar gue sambil langsung mengambil remote dan mengganti saluran lain.
“Timo, Timo kamu ngapain sih nonton gituan, bukannya buru-buru nikah” ujar Oma menanggapi kelakuan gue.
“belum pengen nikah Oma, masih mau bebas” jawab gue sekena nya,
“eh Oma mau minum apa, Timo ambilin” ujar gue lagi, basa basi.
“udah ini aja, udah lama nggak minum ini” Oma pun mengambil kaleng bir yang ada di meja lalu membuka nya dan meminum nya.
“Mo, minta rokok nya” ujar Oma lagi, dia pun mengambil rokok gue lalu di nyalakan dan di hisap nya dalam-dalam.
Setelah ngobrol sebentar dan menunjukkan kamar untuk Oma dan Mbok Marni, gue pun masuk ke kamar gue dan langsung mandi.
Oma Hera ini adalah ibu tiri dari Bokap gue, Bokap di besarin sama Oma Hera, Opa nggak punya anak dari Oma Hera.
Umur Oma Hera belum terlalu tua, sekitar 55 tahun, body nya masih
montok, kulitnya juga masih halus belum ada keriput nya, mungkin karena
kebiasaan Oma luluran sama minum jamu.
Gue paling akrab sama Oma yang satu ini, orang nya gaul, nggak terlalu
ketat kayak orang tua biasa nya, bahkan cenderung manjain, karena gue
cucu satu-satu nya, maka nya gue di manja banget.
Kalau Mbok Marni, pembantu pribadi Oma, dia yang mengurus Oma selama ini
dari luluran sampai jamu yang di minum Oma, Mbok Marni semua yang
ngurus.
Umur Mbok Marni baru 45 tahun, body nya juga masih montok dan kencang.
Hari Sabtu, Nggak terasa sudah seminggu Oma Hera tinggal di apartment
gue, dan pas hari ini juga gue dapatin pengalaman yang nggak bakal gue
lupain.
Kejadian nya waktu malam, ketika itu gue pikir Oma Hera sudah tidur, gue
pun nyetel film bokep di ruang TV, dengan beberapa kaleng bir dan
sebungkus rokok, gue pun menikmati permainan yang ada di film itu.
Seiring pertunjukan yang semakin panas di TV, gue pun mengeluarkan kontol gue yang sudah tegang dan memainkan dengan tangan.
Sedang asik menikmati film bokep sambil memainkan kontol, tiba-tiba Oma
Hera keluar dari kamar, dia pun kaget melihat apa yang gue kerjain.
“Timo,Timo, kamu ngapain, kok belum tidur” tanya Oma Hera sambil berjalan ke arah gue.
“belum ngantuk Oma, lagian besok libur” jawab gue dengan tampang kaget, tanpa sadar kalo kontol gue masih gue pegang.
Oma pun duduk di sebelah gue, mengambil rokok, membakar nya lalu menghisap dalam-dalam,
“Oma juga belum ngantuk, enak nya ngapain ya” tanya Oma lagi.
Gue baru sadar kalo kontol gue masih gue pegang, langsung buru-buru masukin ke dalam celana,
“eh maaf Oma, Timo Cuma iseng” sambil memasukkan kontol gue ke dalam celana.
“udah biarin aja di luar, kan panas di dalam celana” ujar Oma lagi,
tangan nya tiba-tiba membuka celana gue dan mengeluarkan lagi kontol
gue, dan di kocok pelan.
Gue kaget banget ketika tangan Oma menggenggam kontol gue, tapi kocokan tangan halus Oma membuat kontol semakin menegang.
Dengan mata tertuju ke TV, tangan Oma semakin mempercepat kocokan nya di kontol gue.
Sambil menikmati permainan tangan Oma di kontol gue, mata gue tertuju ke
tubuh Oma yang malam itu hanya berbalut daster tanktop sebatas paha.
Seperti sudah tidak memakai BH lagi, sebab gue perhatiin puting payudara Oma yang besar itu menyeplak di daster nya.
“Timo gara-gara kamu Oma jadi pengen nih, pokok nya kamu harus puasin
Oma malam ini, mau yah” ujar Oma dengan pandangan yang sudah di penuhi
nafsu, merapatkan posisi duduk nya ke gue.
“kalo itu yang Oma mau, Timo juga mau Oma” jawab gue, tangan gue
langsung memeluk Oma dan mulut gue pun langsung menciumi leher nya
dengan lembut.
“daster nya Timo buka ya Oma” tanya gue,
Oma mengangguk, tangan gue pun langsung membuka daster yang menutupi tubah Oma,
Begitu daster gue buka, payudara Oma yang besar dan masih kenyal pun langsung terpampang di depan mata gue.
Mulut gue pun berpindah turun ke payudara Oma, langsung gue jilatin seluruh permukaan payudara Oma dan menghisap puting nya.
“terus Mo, hisap terus Mo” desah Oma merasakan permainan mulut gue di payudara nya.
Setelah puas payudara nya gue jilatin, Oma lalu berdiri melepaskan CD
nya, hingga tubuh mulus Oma sekarang sudah benar-benar telanjang di
depan gue.
Gue pun segera melepas semua baju gue, dan gue pun telanjang juga,
“Timo jilatin memek Oma ya, nanti kontol Timo, Oma jilatin juga” ujar Oma.
Gue pun langsung rebahan di sofa,
“Oma ngangkang di muka Timo aja, ini nama nya posisi 69 Oma” ujar gue
meminta Oma untuk mengangkangan memek nya di atas mulut gue.
Oma pun ngerti maksud gue, dia pun langsung mengangkangkan memek nya di
mulut gue, lalu dia merebahkan badan nya sehingga kontol gue tepat di
depan mulut nya.
Gue pun langsung menjilati memek Oma, mulut Oma pun sudah sibuk
menghisap kontol gue, memek Oma lain dari semua memek yang pernah gue
jilatin, memek Oma wangi, dengan sisi luar yang sudah sedikit keriput
dan itil yang mencuat keluar.
“aaahh enak Mo, terus Mo jilatin Mo” desah Oma Hera, lalu menghisap kontol gue lagi.
Setelah culup lama dengan posisi 69, Oma pun merubah posisi nya jadi nungging,
“ayo Mo, masukkin ke memek Oma, udah pengen banget nih” ujar Oma sambil semakin menunggingkan pantat nya.
Gue pun ambil posisi di belakang Oma, dengan pelan gue dorong kontol gue
ke dalam memek Oma, karena kondisi memek Oma yang sudah sangat basah,
kontol gue masuk dengan mulus.
Memek Oma terasa hangat menjepit kontol gue, untuk wanita seumuran Oma, memek nya masih enak.
“ayo Mo, dorong yang dalam Mo, enak Mo” desah Oma merasakan permainan kontol gue dalam memek nya.
Gue pun semakin cepat mendorong kontol gue keluar masuk dalam memek Oma,
sambil tangan gue meremas pantat Oma yang besar dan montok.
Setelah agak lama, kami pun merubah posisi, gue duduk di sofa dengan Oma menggoyang memek nya di atas pangkuan gue,
“aaahhh Timo, kamu memang cucu yang hebat, enak Mo” desah Oma lagi, goyangan nya semakin cepat.
Gue nggak peduli, karena gue lagi sibuk mainin payudara nya, mulut gue
bergantian menghisap puting payudara Oma, dan tangan gue meremas pantat
nya.
“ooohh, Timo, Oma keluar Mo, aaaaahhhhh” desah Oma seiring tubuh nya
mengejang dan memek nya mengeluarkan lendir klimaks nya, terasa hangat
kontol di dalam memek Oma karena lendir itu.
Setelah agak tenang, Oma memeluk gue rapat di dada nya,
“Mo, kamu cucu yang hebat, Oma benar-benar puas” ujar Oma sambil tangan nya meremas rambut gue.
“tapi aku belum keluar Oma, gimana dong” tanya gue ke Oma
“ya udah Oma isepin kontol kamu biar keluar ya” jawab Oma, dia pun turun
dari pangkuan gue lalu jongkok dengan posisi mulut nya pas di depan
kontol gue, tanpa menunggu lama Oma pun langsung menjilati seluruh
permukaan kontol gue dan memasukkan ke dalam mulut nya.
Permainan bibir sensual Oma di kontol gue benar-benar hebat, kepala
kontol gue di jilat dan hisap sampai licin, sedang kan tangan kanan nya
mengocok batang kontol gue, dan tangan kiri nya memijat kedua biji peler
gue.
Akhir nya kontol gue nggak tahan juga untuk menyemprotkan sperma nya,
dengan kepala kontol yang masih berada di dalam mulut Oma, gue keluarin
semua sperma gue.
“aaaahhhh aku keluar Oma, isep yang kuat Oma” desah gue seiring keluar
nya sperma gue dalam mulut Oma, Oma pun menghisap habis semua sperma
gue.
Malam itu Oma tidur di kamar gue, kami berdua tidur telanjang.
* * *
Hari ini Oma rencana nya mau pulang ke rumah nya di Bogor, gue sengaja pulang cepat dari kantor mau nganterin Oma pulang.
Begitu gue masuk apartment, gue dengar desahan dari kamar Oma, gue intip
dari pintu nya yang nggak ketutup rapat, ternyata Oma sedang berlesbi
ria sama Mbok Marni.
Melihat pemandangan itu langsung membuat gue nafsu, gue langsung membuka
semua pakaian gue, dan masuk ke kamar Oma dengan telanjang dan posisi
kontol yang sudah setengah tegang.
“eh Timo udah pulang, gabung sama kita yuk” ajak Oma begitu melihat gue masuk kamar nya.
Mbok Marni sedikit kaget melihat kedatangan gue, tapi Oma menyuruh nya santai,
“santai aja Marni, Timo kan bukan orang lain, udah kamu jilatin memek
saya lagi” ujar Oma, Mbok Marni pun meneruskan menjilati memek Oma Hera.
Gue pun m*****kah mendekati Oma, dan mengarahkan kontol gue ke mulut nya, Oma pun langsung mengulum kontol gue dalam mulut nya.
Oma sudah telanjang, sedangkan Mbok Marni masih mengenakan BH dan CD, Oma menyuruh Mbok Marni untuk telanjang juga,
“Marni bra sama CD nya buka juga dong, jadi kita telanjang semua” ujar
Oma, Mbok Marni pun berdiri dan melepaskan bra dan CD nya, dengan
sedikit canggung karena ada gue.
Walaupun kontol gue lagi di isepin sama Oma, tapi mata gue tertuju ke Mbok Marni, tubuh nya masih mulus dan montok.
Langsung gue tarik tubuh Mbok Marni dan gue peluk, gue cium bibir nya
dengan nafsu, Mbok Marni pun langsung terbiasa dan membalas ciuman gue,
lidah kami saling bertautan di dalam mulut.
“eh Timo udah asik ya, ayo masukin kontol ke memek Oma” ujar Oma sambil
merubah posisi tidur nya, memek nya jadi tepat di depan kontol gue,
langsung aja gue dorong kontol gue menrobos memek Oma yang sudah sangat
licin.
“aaaahhhh kocok yang kenceng Mo, Marni sini memek kamu saya jilatin” desah Oma.
Mbok Marni pun langsung mengangkangkan memek nya di atas mulut Oma.
Permainan dua wanita paruh baya itu benar-benar liar, dengan kontol yang
masih bermain dalam memek Oma, tangan gue meremas-remas payudara Oma,
tapi mulut gue menjilati payudara Mbok Marni yang tepat di hadapan gue.
Setelah agak lama memek Oma gue kocok sama kontol, Oma pun mencapai klimaks nya,
“aaaahhh Timo, Oma sudah keluar Mo, aaahhh enak enak Mo” desah Oma
seiring keluar nya cairan klimaks nya membasahi kontol gue yang masih
berada dalam memek nya.
“Timo sayang, kamu terusin sama Marni di kamar kamu sana, Oma mau tidur dulu” ujar Oma menyuruh gue keluar dari kamar nya.
“baik Oma, ayo Mbok Marni ke kamar saya” ujar gue, gue pun mencabut
kontol gue dari dalam memek Oma dan menarik tangan Mbok Marni.
Sampai di kamar gue, Mbok Marni langsung duduk di kasur, gue pun
langsung mengarahkan kontol gue ke mulut nya, Mbok Marni langsung
menggenggam kontol gue dan menjilati seluruh permukaan kepala kontol
gue.
Sambil menikmati permainan mulut Mbok Marni di kontol gue, tangan gue
langsung turun ke payudara Mbok Marni yang besar dan kenyal itu, lalu
meremas nya dan memainkan puting nya.
Setelah puas dengan permainan mulut Mbok Marni, gue dorong tubuh nya ke
kasur dengan posisi telungkup, sehingga pantat Mbok Marni yang montok
itu semakin terlihat menonjol, membuat gue semakin nafsu.
Gue ambil posisi di atas tubuh Mbok Marni, gue buka belahan pantat nya
dan kontol gue langsung gue dorong menerobos memek nya yang sudah sangat
basah itu.
“ooohhhh, enak Mo, terus Mo kocok yang dalam Mo” desah Mbok Marni saat merasakan memek nya sesak oleh kontol gue.
Sambil tangan gue meremas pantat Mbok Marni, gue kocok kontol gue semakin cepat di dalam memek Mbok Marni.
Tidak lama Mbok Marni pun mencapai klimaks nya,
“aaaahhhhh, oooohhhh, saya keluar Mo, aahhh enak Mo” desah Mbok Marni
seiring tubuh nya mengejang dan memek nya mengeluarkan cairan yang
terasa hangat di kontol gue.
Gue tetap sibuk mengocok kontol dalam memek Mbok Marni, namun mata gue
tertuju ke lubang pantat nya yang mungil dan sempit, membuat gue tergoda
untuk mencoba nya.
“Mbok Marni, pantat nya Timo masukin ya” tanya gue ke Mbok Marni.
“terserah Timo aja deh, saya pasrah” jawab Mbok Marni dengan wajah bernafsu menikmati permainan kontol gue.
Mendengar jawaban Mbok Marni, gue pun langsung memberi ludah di sekeliling lubang pantat Mbok Marni.
Lalu gue cabut kontol gue dari memek Mbok Marni, dan langsung gue arahin
ke pantat Mbok Marni, pelan gue dorong sampai kepala kontol gue pun
masuk ke lubang pantat Mbok Marni.
“ayo Mo, dorong yang dalam kontol nya” ujar Mbok Marni bernafsu.
Mendapat semangat dari Mbok Marni, membuat gue semakin bernafsu membenamkan kontol gue dalam pantat nya.
Akhir nya masuk juga seluruh batang kontol gue dalam lubang pantat Mbok
Marni, lalu gue kocok keluar masuk kontol gue dalam pantat Mbok Marni.
Karena jepitan pantat Mbok Marni, nggak lama kontol gue pun terasa mau menumpahkan sperma nya.
Langsung gue cabut kontol gue dari pantat Mbok Marni, gue balik tubuh nya dan gue arahin kontol gue ke mulut Mbok Marni.
Mbok Marni pun langsung menyambut kontol gue dan mulai menghisap nya,
sampai akhir nya sperma gue pun tumpah memenuhi mulut Mbok Marni.
“aaahhhh aku keluar Mbok, hisap terus Mbok, ooohhh” desah gue menikmati keluar nya sperma gue.
Walaupun sperma gue udah habis di telan sama Mbok Marni, tapi dia terus saja menghisap dan menjilati kontol gue sampai kering.
Karena kelelahan kami berdua pun tertidur masih dengan kondisi tubuh telanjang.
Malam nya Oma Hera membangunkan, karena memang dia berencana pulang malam ini.
Setelah mandi gue pun mengantar Oma dan Mbok Marni pulang.
TAMAT