Mulusnya Tante Tetangga
Malam itu, aku merasa suntuk karena kebetulan istri pergi ke luar kota sama mertua. Jadilah aku di rumah sendirian krn memang td ada lembur sehingga aku tidak dapat mengantar mereka. Ketika aku baru pulang kerja, maksud hati ingin membuat kopi, tp apa daya ternyata di kotak penyimpanan kopi kosong. Akhirnya dengan ogah2an aku terpaksa harus beli di warung yg lumayan jauh dari rumah. Apalagi saat itu hujan rintik2. Sambil menghisap rokok kesukaanku, aku berjalan menuju warung kopi yang berada di ujung gang perumahanku. Ketika baru berjalan beberapa meter dari rumah, cukup terkejut juga aku saat itu. Karena aku melihat sesosok perempuan memakai kimono yg berjalan menuju gudang dari pak meidi, seorang pengusaha chinese yang cukup terkenal di daerahku. Sempat merinding juga, apalagi gang di daerah itu terkenal cukup angker juga. Perlahan tapi pasti ku langkahkan kaki mendekati wanita itu. Tiba2 dia menoleh.
“Lho, tante kok tumben jam segini belum tidur?? Mau kemana te??” tegurku.
Ternyata
wanita itu adalah bu meidi, atau lebih akrab dipanggil tante mei. Tapi orang
daerah perumahanku lebih senang memanggil “tacik” karena memang beliau adalah
orang china.
“Eh Leo, bikin kaget aja. Iya ini lho mau ngecek barang sama pintu soalnya kok
ragu2 apa td udah dikunci apa belum.” Jawabnya.
“Oh…kok tumben
sendirian, biasanya khan sama om, atau om yang ngecek” tanyaku lagi.
“iya nih suami lagi ke luar kota anter barang ke koleganya” serunya.
“Leo mau kemana malam2 gini” Tanyanya.
“Ini tante lom bisa tidur jd mau ngopi di warung depan” jawabku.
“Ohh…boleh tante minta bantuan?” tanyanya
“Boleh aja tante, dengan senang hati..” jawabku
“Bantu tante ngecek barang ya, agak takut juga nih. Ntar tante buatin kopi deh,
jd leo gak usah ngopi di warung sana. Temenin tante aja ya...” jawabnya.
“Pucuk dicinta ulam tiba”, batinku.
Kapan lagi ada
kesempatan berduaan dengan tante mei yg mulus ini. Apalagi saat itu tante mei
hanya memakai kimono yg transparan. Samar2 aku dapat melihat puting susunya
menonjol, nampaknya ia tidak memakai BH. Belum lagi ketika membuka pintu pagar,
aku melihat cetakan CDnya yg menantang. Model G-String. Kami berdua pun masuk
ke gudang dan aku mulai membantu menghitung stok barang. Tapi saat itu pikiran
juga kacau karena beberapa kali aku disuguhi pemandangan paha mulus tante mei,
ditambah lagi wangi aroma tubuhnya benar2 menggoda. Terus terang ingin rasanya
kupeluk dan kulumat bibir tante mei sambil aku mainkan memeknya. Aku berusaha
menahan nafsuku. Tapi rupanya si “junior” tidak bisa dikompromi. Begitu tegang
sekali menyaksikan pemandangan itu.
Akhirnya selesai juga pekerjaan kami. Setelah menutup pintu gerbang gudang,
kami berdua berjalan menuju rumah tante mei yang kebetulan berada di samping
gudang tsb. Sesampainya di rumah, aku dipersilahkan masuk oleh tante mei ke
ruangan utama dari rumah itu. Jujur baru pertama kali ini aku bisa berada di
ruangan ini. Biasanya paling juga di ruang tamu kalo aku bertamu ke rumahnya.
Kulihat ruangannya tertata rapi dan ada 2 kamar disana. Kebetulan kamar yg paling
ujung di decant tempatku duduk terbuka. Tadi aku lihat sempat jg tante mei
masuk ke kamar itu sebentar, kemudian menuju dapur untuk membuatkan aku kopi.
Saat itu pikiranku tidak karuan, membayangkan bisa menyetubuhi tante mei di
kamar itu sampai beberapa kali. Kembali si “junior” berdiri dan mencari dimana
mangsanya. Tak berapa lama keluarlah tante mei dari dapur sambil membawa
cangkir kopi.
“Maaf ya, nunggu lama. Nih kopinya leo. Kopi bikinan tante nih special banget
lho?!” katanya.
“Oh iya tante?? Emang apanya yg special? Setau leo kalo special tuh biasanya
pakai susu tante” kataku memancing.
“Yaa kalo kopi susu mah udah biasa leo. Ini kopi gingseng + jahe buat tambah
stamina pria. Kalo special tuh, abis minum kopi, baru susunya belakangan leo”
katanya sambil menatapku penuh arti.
Kami pun ngobrol membicarakan banyak hal mulai dari pekerjaanku sehari-hari,
bisnis yang digelutinya sampai akhirnya berujung ke masalah sex.
“Eh, leo biasanya kalo ML suka pakai gaya apa nih?”tanyanya.
“Wah kalo leo sih seneng berpetualang tante. Semua gaya dicobain gitu..”
kataku.
“Emang kalo
tante gimana?” tanyaku.
“Kalo tante sih sebenernya juga suka ganti2. Tapi paling suka kalo WOT. Ngerasa
berkuasa gitu deh. Tapi tante suka juga kalo laki2nya tuh pinter manjain gitu,
gak langsung main tembak aja..hehehe” katanya.
“Oh gitu ya tante…wah seleranya sama dengan saya tante” seruku.
“Trus biasanya klo di blow job leo tahan ampe berapa lama” tanyanya lagi.
“Wah kalo itu sih betah bgt tante. Malah kadang kecapekan tuh yg nge blow job
leo”kataku.
“Masa’ sih?? Tanyanya penasaran.
“Iya tante, biasanya malah menggeliat2 dulu kalo udah leo sentuh…”jawbku
memancingnya.
“Wah jadi penasaran nih tante. Boleh juga kalo gitu ya” katanya.
“Yaa apalagi kalo orangnya seperti tante, waaah malah tambah bersemangat leo
untuk bikin menggelinjang2 gitu…”kataku lagi.
“Hmm, emangnya mau sama tante, khan tante udah berumur gini, gak seperti anak
muda sekarang” katanya memancing
“Ya kalo tante nggak keberatan leo malah senang sekali tante” jawabku mantap. Aku
pun mulai mendekati tante mei. Nampak sekali nafasnya mulai tak beraturan.
Keliatannya tante mei mulai bernafsu.
“Bener nih leo mau??” tanyanya lagi. Aku tidak menjawab tapi langsung duduk
disebelahnya. Sebab sebagai laki-laki normal aku sudah tidak kuat menahan
nafsuku melihat sesosok wanita cantik dengan kimono tipis dan merangsang ini.
Belum lagi pemandangan dada dan paha putih mulus yang sangat menggoda.“Tubuh tante harum
sekali", kataku sambil mencium lehernya yang putih dan jenjang.
Tante mei menggeliat dan mendesah ketika lehernya kucium, mulutku pun naik dan
mencium bibirnya yang mungil dan merah merekah. Tante mei pun membalas ciumanku
dengan hangatnya. Perlahan kumasukkan lidahku ke dalam rongga mulutnya dan
lidah kami pun saling bersentuhan, hal itu membuat Tante mei semakin menggebu
nafasnya.
Perlahan tangan kiriku menyelusup ke dalam kimononya dan meraba payudaranya
yang kenyal. Sambil terus berciuman kuusap dan kupijat lembut kedua payudaranya
bergantian. Payudaranya pun makin mengeras dan putingnyapun mulai naik.
Sesekali kumainkan putingnya dengan tanganku sambil terus melumat bibirnya.
Aku pun mengubah posisiku, ku angkat tubuh tante mei ke tempat tidur. Lalu
tubuh tante mei kurebahkan sambil terus melumat bibirnya dan meraba payudaranya.
Setelah tubuh tante mei rebah, perlahan mulutku pun turun ke lehernya dan
tanganku pun menarik tali pengikat kimononya. Setelah talinya terlepas kubuka
kimononya sambil terus mencium dan menjilati lehernya.. Aku berhenti mencium
lehernya sebentar untuk melihat tubuh wanita yang akan kutiduri sebentar lagi,
karena aku belum pernah tubuh tante mei tanpa seutas benang sedikitpun. Sungguh
pemandangan yang indah dan tanpa cela sedikit pun.
Payudaranya yang putih dan tegak menantang berukuran 36 C dengan puting yang
sudah naik sangat menggairahkan. Pinggang yang langsing karena perutnya yang
kecil. Bulu halus yang tumbuh di sekitar s*****kangannya tampak rapi, mungkin
tante mei baru saja mencukur rambut kemaluannya. Sungguh pemandangan yang
sangat indah.
"aahhh" Desah tante mei membuyarkan lamunanku, Aku pun langsung
melanjutkan kegiatanku yang tadi terhenti karena mengagumi keindahan tubuhnya.
Kembali kulumat bibir tante mei sambil tanganku mengelus payudaranya dan
perlahan-lahan turun ke perutnya. Ciumanku pun turun ke lehernya. Desahan tante
mei pun makin terdengar. Perlahan mulutku pun turun ke payudaranya dan menciumi
payudaranya dengan leluasanya. Payudaranya yang kenyal pun mengeras ketika aku
mencium sekeliling payudaranya.
Tanganku yang sedang mengelus perutnya pun turun ke pahanya. Sengaja aku
membelai sekeliling vaginanya dahulu untuk memancing reaksi tante mei. Ketika
tanganku mengelus paha bagian dalamnya, kaki tante mei pun merapat. Terus
kuelus paha tante mei hingga akhirnya perlahan tanganku pun ditarik oleh tante
mei dan diarahkan ke vaginanya.
"Elus dong leo, Biar tante ngerasa enak ahhhhh" Ucapnya sambil
mendesah.
Bibir vagina tante mei sudah basah ketika kesentuh. Kugesekan jariku sepanjang
bibir kemaluan tante mei, dan dia pun mendesah. Tangannya meremas kepalaku yang
masih berada di payudaranya.
"Ahhhh, terus leo", Pinggulnya makin bergoyang hebat sejalan dengan
rabaan tanganku yang makin cepat. Jari-jariku kumasukkan kedalam lubang
vaginanya yang semakn basah.
"Ohh leo enak sekali uuhhhh", desah tante mei makin hebat dan
goyangan pinggulnya makin cepat.
Jariku pun semakin leluasa bermain dalam lorong sempit vagina tante mei. Kucoba
masukan kedua jariku dan desahan serta goyangan tante makin hebat membuatku
semakin terangsang.
"Ahh leo", tante mei pun merapatkan kedua kakinya sehingga tanganku
terjepit di dalam lipatan pahanya dan jariku masih terus mengobok-obok
vaginanya tante mei yang sempit dan basah.
Remasan tangan tante mei di kepalaku semakin kencang, tante mei seperti sedang
menikmati puncak kenikmatannya. Setelah berlangsung cukup lama tante mei pun
melenguh panjang jepitan tangan dan kakinya pun mengendur.
Kesempatan ini langsung kupergunakan secepat mungkin untuk melepas kaos dan
celana jeansku. Penisku sudah tegang sekali dan terasa tidak nyaman karena
masih tertekan oleh celana jeansku. Setelah aku tinggal mengunakan CD saja
kuubah posisi tidur tante mei. Semula seluruh badan tante mei ada di atas
tempat tidur, Sekarang kubuat hanya pinggul ke atas saja yang ada di atas tempat
tidur, sedangkan kakinya menjuntai ke bawah.
Dengan posisi ini aku bisa melihat vagina tante mei yang merah dan indah.
Kuusap sesekali vaginannya, masih terasa basah. Akupun mulai menciumi
vaginanya. Terasa lengket tapi harum sekali. Kukira tante mei selalu menjaga
bagian kewanitaannya ini dengan teratur sekali.
"Ahhhhh leo, enak sayang", racau tante mei. Pinggulnya bergoyang
seiring jilatan lidahku di sepanjang vaginanya. Vagina merahnya semakin basah
oleh lendir vaginanya yang harum dan jilatanku. Desahan tante mei pun makin
hebat ketika kumasukkan lidahku kedalam bibit lubang vaginanya. Tante mei pun
menggelinjang hebat.
"Terus leo…aahhhhh", desahnya. Tanganku yang sedang meremas pantatnya
yang padat ditariknya ke payudara. Tnagnku pun bergerak meremas-remas
payudaranya yang kenyal. Sementara lidahku terus menerus menjilati vaginanya.
Kakinya menjepit kepalaku dan pinggulnya oun bergerak tidak beraturan. Sepuluh
menit hal ini berlangsung dan tante mei pun mengalami orgasme yang kedua ketika
kelentitnya aku tarik-tarik dengan gigiku lalu aku mainkan dengan lidah.
"Ahh leo, aku keluar sayang", aku pun merasakan cairan hangat yang
keluar dari vaginanya. Cairan itu pun kujilat dan kuhabiskan dan kusimpan dalam
mulutku dan secepatnya kucium bibir tante mei yang sedang terbuka agar dia
merasakan cairannya sendiri.
Lama kami berciuman, dan perlahan posisi penisku sudah berada tepat didepan
vaginanya. Sambil terus menciumnya kugesekkan ujung penisku yang mencuat keluar
CD ku ke bibir vaginanya. Tangan tante mei yang semula berada disamping
bergerak ke arah penisku dan menariknya. Tangannya mengocok penisku
perlahan-lahan.
"Besar juga punya kamu leo, panjang lagi" Ucap tante mei di sela-sela
ciuman kami.
Sambil masih berciuman aku melepaskan CDku sehingga tangan tante mei bisa
leluasa mengocok penisku. Setelah lima menit akupun menepis tangan tante mei
dan menggesekkan penisku dengan bibir vaginanya. Posisi ini lebih enak
dibandingkan dikocok.
Perlahan aku mulai mengarahkan penisku kedalam vaginanya. Ketika penisku mulai
masuk, badan tante mei pun sedikit terangkat. Terasa basah sekali tetapi
nikmat.
"Auuhhhhh Leo.. Begitu sayang, enak sekali sayang" Racaunya ketika
penisku bergerak maju mundur. Pinggul tante mei pun semakin liar bergoyang
mengimbangi gerakanku. Akupun terus menciumi bagian belakang lehernya.
"Ahh.." desahnya semakin menjadi. Akupun semakin bernafsu untuk terus
memompanya. Semakin cepat gerakanku semakin cepat pula goyangan pinggul tante
mei. Kaki tante mei yang menjuntai ke bawah pun bergerak melingkari pinggangku.
Akupun mengubah posisiku sehingga seluruh badan kami ada di atas tempat tidur.
Setelah seluruh badan ada diatas tempat tidur, akupun menjatuhkan dadaku diatas
payudara besar dan kenyalnya. Tanganku pun bergerak ke belakang pinggulnya dan
meremas pantatnya yang padat.
Goyangan tante mei pun semakin menjadi-jadi oleh remasan tanganku di pantatnya.
Sedangkan pinggulku pun terus menerus bergerak maju mundur dengan cepat dan
goyangan pinggul tante mei yang semakin liar.
"Leo..aaah Kamu hebat Leo.. Terus sayang.. Penis kamu besar keras dan
panjang Leo.. Terus say.. Goyang lebih cepat lagi dunk.." begitu racau
tante mei di sela kenikmatannya.
Aku pun semakin cepat menggerakkan pinggulku. Vagina tante mei memang lebih
enak dari wanita-wanita yg kutiduri. Lebih sempit sehingga penisku sangat
menikmati berada di dalam vaginanya. Goyangan tante mei yang makin liar,
desahan yang tidak beraturan membuatku semakin bernafsu dan mempercepat
gerakanku.
"Tante…aaahhh aku mau keluar sayang" Kataku.
"Di dalam aja Leo biar enak" desah tante mei sambil tangannya
memegang pantatku seolah dia tidak mau penisku keluar dari vaginanya
sedikitpun.
"Ahh" Desahku saat aku memuntahkan semua cairanku kedalam lubang
rahimnya.
Tangan tante mei menekan pantatku sambil pinggulnya mendorong keatas, seolah
dia masih ingin melanjutkan lagi, matanya pun terpejam. Aku pun mencium bibir
tante mei. Dengan posisi badanku masih diatasnya dan penisku masih dalam
vaginanya. Mata tante mei terbuka, dia membalas ciuman bibirku hingga cukup
lama. Badannya basah oleh keringatnya dan juga keringatku.
"Kamu hebat leo, aku belum pernah sepuas ini sebelumnya" Kata tante
mei.
"Tante juga hebat, vagina tante sempit, legit dan harum lagi."
Ucapku.
"Asyik banget khan" senyumnya sambil menggoyangkan pinggulnya.
"mantap banget say" jawabku sambil menggerakkan penisku yang masih
menancap di dalamnya. Tampaknya tante mei masih ingin melanjutkan lagi pikirku.
"Penis kamu masih keras leo?" tanya tante mei sambil memutar
pinggulnya.
"Masih, tante masih mau lagi?" tanyaku
"Mau tapi tante diatas ya" Kata tante mei.
"Cabut dulu Leo"
Setelah dicabut, mulut tante mei pun bergerak dan mencium penisku, tante mei
mengulum penisku terlebih dahulu sambil memberikan vaginanya padaku. Kembali
terjadi pemanasan dengan posisi 69. Desahan-desahan tante mei, vagina tante mei
yang harum membuatku melupakan istri untuk sementara waktu.
Hari itu sejak pukul sepuluh malam hingga esok paginya aku bercinta dengan
tante mei, entah berapa kali kami orgasme. Dan itu pun berlangsung hampir
setiap malam selama suaminya di luar kota. Tante mei selalu menelpon atau sms
ketika rumahnya sepi. Terkadang kami juga ML di gudang kalau di rumah lagi ada
mertua tante mei..