Tante Ratnaku
Namaku Dandi
usiaku sekarang 25 tahun
aku ingin menceritakan pengalaman pertamaku saat pertama kali aku melepas
keperjakaanku...tepatnya sebelas tahun yg lalu, tahun 1995.
waktu itu aku baru berumur 14th..
Siang itu aku sedang tidur2an didepan tv ketika seorang datang dan mengetuk
pintu rumahku, ketika kubuka pintu..kulihat seorang wanita berusia 35 tahunan
dan menanyakan
"ibunya
ada dik?"...
"maaf, tante siapa? ibu ada dikamar, sebentar saya panggilkan"sambil tersenyum dia
bilang
"saya
ratna, temannya ibu kamu dari cilandak.."
itulah awal perkenalanku dengan tante ratna, yg belakangan baru aku ketahui
bahwa dia adalah "renteneir", dan ibuku terlilit hutang yg lumayan
banyak sama dia...terus terang kehidupan kami dikala itu sangatlah sulit...
semenjak ayahku yg lebih memilih meninggalkan ibuku demi istri baru, aku
bersama kakak dan adik2ku hanya tinggal dirumah petakkan, dan hidup dengan
sangat kekurangan...Hari2 terus berlalu, semakin
sering aku bertemu dengan tante ratna, karena hampir setiap hari dia selalu
kerumah untuk menagih cicilan hutang...
Pagi itu hari minggu 12 april 1995 (masih ku ingat jelas)
aku baru saja bangun tidur, sambil menikmati secangkir teh manis hangat..
sampai kudengar langkah kaki menuju pintu depan rumahku, belum saja dia
mengetuk, pintu sudah kubuka...
"eh tante..cari ibu ya?"
"iya,masih dirumah nggak? tante kesiangan nih...tante bilang sih jam 9 mau
kesini, sekarang udah jam 10 lebih" kata tante ratna
"iya, ibu lagi nganter adik2 tuh ke gereja kayaknya...saya aja baru bangun
nih, mungkin sebentar lagi tan...tunggu saja kalo mau"
"gitu ya? ya udah deh tante tunggu aja..."
setelah kupersilahkan duduk, aku pun ke dapur untuk membuatkan minuman
untuknya...
"wah repot2 kamu Di...tante kan bisa ambil sendiri.."
"gak apa2 tante...gak repot kok"
"kamu sendirian dirumah?"
"iya nih tan, aku aja baru bangun..tau2 udah gak ada siapa2, kakak aku sih
biasa dia kalo hari minggu ngajar karate di sekolahan.."
"oh gitu...lha kamu sendiri gak kemana-mana? "
"nggak tan, kalo aku paling dirumah aja nonton tv atau kerumah temen di
sebelah.."
"gak pacaran?..eh ngomong2 udah punya pacar belum kamu?"
"hehehehe...masih kecil tan, belum bisa cari uang sendiri, aku gak mau pacaran, nanti
kalo udah kerja baru deh.."
"masih kecil gimana? emang umur kamu berapa?"
"aku khan baru 14th tan..baru kelas 3 smp"
" hah..14th kok bongsor ya? tante kira kamu sma..hehehe"
"ah tante bisa aja...emang sih banyak yg bilang kalo aku bongsor, maaf tan..permisi
sebentar aku tinggal mandi dulu gak apa2 ya.."
"wah belom mandi ya? ih pantesan bau..hehehe, ganteng2 kok jorok belum
mandi, ya udah mandi aja sana...apa mau tante yg mandiin?
(sambil tersenyum nakal)
"ah tante bisa aja...sebentar ya tan.." tapi belum sempat aku berdiri
dari tempat dudukku, tangan tante ratna langsung menarik tangan ku...
"sebentar sini Di..tante gak bercanda kok, mau nggak tante mandiin..
enak loh..beneran deh gak bohong"...
seketika itu juga jantungku berdegup kencang, mukaku memerah ketika tante ratna
meletakkan tangannya di pahaku..
"beneran kok Di, tante janji deh gak cerita siapa2...kamu gak usah takut..tante khan gak galak
hehehehehe...sini deh" tangan kanan tante menarik pinggangku, seraya menyuruhku
untuk lebih rapat duduk didekatnya,
aku masih membisu tak dapat berkata apa2 ketika tangan kirinya sudah masuk
kedalam celanaku dan meremas buah zakarku...
"aah tante" (sambil merintih keenakkan ketika ia memainkan buah
zakarku)
" tenang aja ya sayang...pokoknya tante jamin enak deh" bisik tante
ratna sambil menjilat telingaku...kemudian leherku, akupun mengerang ketika dia
menghisap pentil dadaku...
"tante...akh...hmmmnnn...aaaakh..."
kemudian bibirnya terus menciumi perutku, dan aku makin tak kuasa ketika kepala
penisku mulai dijilati dan dikulum-kulum olehnya...aku hanya bisa mengerang tanpa bisa
menolak apalagi berontak...saat tante ratna melahap buah zakarku, dan
memainkannya dengan lidahnya...ooohh...kemudian tante mulai membuka baju dan
roknya...aku pun makin terpana dengan kemontokkan tubuhnya...payudaranya...ooh tante...
"sini sayang...kamu jilatin ini ya" sambil mendorong kepalaku kearah
vaginanya yg ditumbuhi bulu2 halus...aku pun langsung saja menjilati vagina
tante ratna dengan rakus...
"OOOhhh...dandi...terus sayang...ooohh...jangan berhenti
sayang...ooooh...iya sayang disitu...iya
terus...terus..terus...oaaaahh...."
setelah beberapa menit kujilati vaginanya...
" kamu hebat Di..." tante ratna meregangkan kedua kakinya, sambil
menarik penisku...
"sini
sayang, masukkan kesini...aaaaahhh..." ia pun mengerang, ketika penisku
mulai masuk ke dalam vaginanya, sambil kedua tangannya mendorong dan menarik
pantatku...tante ratna terus mengerang
" Ooooh Dandi...terus sayang...Oooh Tuhan...Aaaahhhkh.."
setelah beberapa menit, aku langsung merasakan ketegangan, seluruh tubuhku
terasa kaku...dan akhirnya, Aaaaaaakkkhhhh....tapi tangan tante ratna terus
menekan pantatku sehingga aku "keluar" di"dalam"nya...dan
kemudian dia membiarkan aku terkapar lemas diatas tubuhnya,
"hehehe...kamu jagoan Di.." sambil mencium keningku...
" tante
janji, gak akan bilang siapa2 sayang...kamu nggak usah takut..ini rahasia kita
berdua ya sayang..."
"tapi gimana kalo ibu aku tau? atau suami tante?.."
"nggak, mereka nggak bakal tau...tenang aja ya sayang...pokoknya tante
janji deh...terus terang tante sudah "kepingin" sama kamu dari
dulu...akhirnya dapet juga..hehehehe..."
Setelah kejadian pagi itu, kami pun semakin sering melakukannya di setiap ada
kesempatan, tante ratna mengajariku bermacam gaya...dari foreplay dan
seterusnya...dan setiap kali aku orgasme, tante ratna selalu menyuruhku untuk
orgasme di dalam vaginanya, dia bilang lebih nikmat rasanya... bahkan kadang
dia menyuruhku untuk "keluar" di mulutnya...awalnya aku takut kalo
nanti dia hamil, ternyata tante ratna jujur padaku bahwa sesungguhnya dia tidak
akan pernah bisa mempunyai keturunan (mandul) dan kedua anaknya yg masih kecil2
adalah anak hasil adopsi...
Berhubungan dengannya perlahan kehidupan ekonomi keluargaku membaik...walaupun
aku selalu berbohong pada ibuku, mengenai uang yg tante ratna sering berikan
kepadaku...selain itu diapun memenuhi segala macam kebutuhan sekolahku dari
keperluan membeli buku, sampai membiayai uang sekolah untuk masuk SMU, malahan
sejak kami berhubungan dia tidak pernah lagi menagih hutang ke ibuku, padahal
jumlahnya hampir 30jt.
Tiga tahun aku menjalin hubungan dengan tante ratna, sampai saat krisis moneter
menimpa indonesia, tante ratna memutuskan pindah ke solo bersama suami dan
kedua anak angkatnya...
sampai sekarang aku tak pernah lagi mendengar kabar beritanya...
karena semenjak krisis moneterpun rumahku pindah ke daerah yg lebih
terpencil...
TAMAT