watch sexy videos at nza-vids!

 


Tante Ris

Sudah dua kali aku diminta tante untuk mengantar om kerumah sakit, om udah hampir 1 thn kena struk, kalau di bilang umurnya masih relative mudah mungkin baru sekitar 45 han, dan tante baru 35, dan memiliki anak 1 fani kelas 2 smp, umur ku baru 18 tahun, ya ukuran baru bisa bawa mobil, dan akhirnya om dirawat di rumah sakit, untuk beberapa minggu, jadi aku sibuk pulang sekolah jemput fani terus tante dan membawa kerumah sakit, suatu ketika aku hampir lupa kalau hari minggu, dan kuputuskan untuk menginap di rumahnya, rumah lumayan besar, pembantu 1 lumayan cantik, ya paras sunda asli.
Malam itu setelah makan malam ibu menyuruh untuk tinggal di rumah tante beberapa hari untuk menjaga tante, ris..,

“kamu beberapa hari ini tinggal rumah tante gih, ibu kasian liat kamu, pulang malam dari rumah sakit ngantar mereka pulang dulu mendingan kamu langsung sekolah dari sana aja”,

“ iya deh bu..,”

aku membawa pakaian dan menuju rumah sakit, tante langsung berkata sama apa yang ibu bilang tadi,

“ris.. kamu beberapa hari ini tidur rumah ya” sambil memegang tangan ku dan meremasnya, aku merasakan tangan yang masih lembut, dan tatapan wajah yang kosong,

“iya tante.. ibu bilang aku suruh jaga tante”

“ah sukur deh..”
Hampir 5 hari aku tidur di rumah tante, kami mendapat kabar kalau orang tua pembantu tante masuk rumah sakit, jadi dia harus pulang pagi itu, kami tinggal hanya bertiga, setiap malam aku di rumah tante, memang asik apa yang kubutuh kan semua ada, uang jajan bertabah sedikit.

Seminggu sudah ku lalui, aku mersa kalau tidak ada pembantu memang susah, jadi aku merangkap semua. Supir iya pembantu iya guru buat ngajar fani iya, ah iya lah semua.
Rupanya kalender merah 2 hari jadi aku bisa pulang, ketika aku niat mau pulang, terlontar dari mulut fani kalau dia mau tidur dirumah sakit 2 hari, wah kacau nih, aku hanya berusaha untuk bisa pulang 1 hari aja namun susah mencar alasan, karena rumah tante kosong.

“Ma.. fani tidur rumah sakit ya”

“mama sama siapa tidur”

“lah di rumah kan akan da saptam baru”

“siapa fan” saut aku,

“ala.. masa gitu aja marah.., percuma badan gede kaya ade rai..,”

“ sialan kamu fan”, tante tersenyum,

“ris kamu di rumah ama tante ya, kalau rumah kita tinggal agak was2 aja walau pun komplek kita aman sih”

“iya deh tan..”

“nah gitu mas aris.. jadi anak tu yang baik”

“ dasar kamu fan… nyidir aja”.
Aku mengatar fani dan tante malam ini, stelah jam besuk abis kami pulang lebih awal, sebab aku memang udah terasa lelah, selama di mobil, tante mengajak ku, ke tempat makan,

“ris tante pengen makan sate kambing nih”

“wah kebetulan ada langgan aris”

“bagus deh yuk ke sana ris”

aku langsung membawanya, kami makan dan berhadapan,

“wah ris.. pacar baru.. cantik lagi”

“ wus sembarang mas parjo…. Ini tante aku..”

“ oh maaf ris.. saya kira siapa.. maaf bu” Tante tersenyum.., setelah makan kami langsung pulang, selama di mobil tante tersenyum dan tertawa kecil sendiri,

“tan.. kenapa?”

“ ah ngak ris aku merasa lucu aja.. pas tadi tukang sate ngomong, apa tuh tan.., emang tante masi cantik ya..,”

“penilaian aris iya, cuman tante kurang seger aja, tante butuh refersing biar kelihat cantik”,

aku sampai di rumah, aku langsung memasukan mobil dan menutup semua pintu, badan terasa lelah dan lengket, aku langsung ambil handuk dan mandi, aku duduk di ruang tv, langsung memasang tv, kulihat acar tv mulai asik sambil mencari chanel dari para bola, tak sengaja terputar film sedikit hot, aku mulai menonton.
Tante keluar dari kamar, ris kamu udah mandi.., udah tante, kulihat tante menyisir lambut panjangnya yang basah dan hanya mengenakan daster yang tipis. Tak seperti biasanya, setelah itu tante duduk bareng aku sambil nonton di bawah aku sambil tiduran begitu juga tante, lama2 kulihat tante, tertidur aku masih terus menonton, tante mebalikan badan dan terlihat buah dada yang besar dan putih, darah ku terus naik turun, untuk menepis itu semua, aku membangunkan dan menyuruh pindah,

“tan.. pindah kamar gih..”,

“ aku mau tidur sini aja ris, kamu tidur sini aja ya” aku langsung mematika lampu dan tv.
“ris kamu udah ngantuk ya..”

“ iya tan..”

memang rumah itu jadi agak remang2 karena lampu luar menyala, aku mulai berbaring di dekat tubuhnya, tercium rambutnya yang wangi,

“tan.. rambutnya wangi”

“ ah mas ris..,”

aku langsung memejamkan mata, hampir melayang, aku merasakan kalau tangan tante ada di perut ku, aku langsung mengeser badan ku lebih dekat, begitu tante,

“ aku sudah 1 tahun ris..” aku masi terdiam,

“ris.. aku sudah lama tak pernah di peluk” tante langsung meraih tangan ku dan meletakan di pingganya, lalu dia merarik tubuh ku agar bisa berhadapan, aku masi teridam,

“ ris.. kamu cangung ya..”

“ii.. iya tan…”

“udah.. nggak apa kok”, tante memelukku dengan penuh harapan, tante lalu menarik kaki ku ke atas pahanya, aku semakin tak kuasa.
“Ris.. terus peluk tante ya..,

“iya tan..,”

“iya tante butuh ris.., Bantu tante ya..” setelah berkata sperti itu, tante langsung mencium ku,

“ris aku butuh sex.., kamu mau kan.. ris ayo lah..” aku hanya bisa menganguk kepala, dan tante langsung menciumku lagi, kami berusaha mencari lidah dan memuaskan permainan bibir kami, tante mulai terangsang, begitu aku, lama 2 tante berusa mencari batang yang sudah berdiri,

“ris.. lakukan untuk ku”

“iya tan.., aku mulai meraba buah dadanya, dan mencium tetenya dari lapisan daster tipisnya. Tante membuka bajunya lalu baju ku di bukanya, kami sudah telanjang bulat di ruang tv.
Lalu tante mulai meminta cepat,

“ris cepat.. buat ku puas, aku sudah tidak tahan”, aku kembali mengisap tetenya, yang mangkin kencang,

“ah.. ah.., ahh.. aahhmm… hhmm..” kulihat buah dada yang makin lama makin kencang kuisap, membuat tante menjadi naik birahinya, aku mulai turun ke perutnya, lama ku cium pahanya yang bersih dan putih, aku mulai meraba vagina dengan tangan ku, vagina tanpa bulu seperti habis di cukur,

“tan… Punya bersih sekali,,” kulihat tante semangkit merasakan vaginanya memanjanya,

“ris.. ris.. enak terus.. terus.. aahh… ahhaa.. terus.. jilat nak.. uhh.. huuu..” aku menikmati vagina yang lumayan tebal, aku mulai menjilat kelitoris seperti di film bokep,

“aa.. aahh… aahh.. terus.. aahh.. aahh.. riss.. aahhh.”
ku rasakan badan yang sebentar2 terkejut seakan menikmati.. vagina yang mulai basah dan air keluar dari vagina begitu banyak,

“ah.. aahh.. haa..” paha yang seakan berontak dan sedikit gementar,

“ariiss.. riiss..” rupanya tante udah mencapai kelimax,

“ris masukan cepat,

“iya tan..”,

“nanti kamu tembak dalam ya ris kamu ngerti maksud tante kan….ris”,

“iya tan..”,

aku mulai memainkan batang ku di permukaan vaginanya, tan mulai mengelitik,

“ah.. masukin ris.. aa.. aahh…”,

“tan sempit”,

“terus aja ris.., terus masuk kan..”

“aahh.. aahhh… aaahhhhh.. ris.. lebih dalam aaahhhh..,” lama2 batangku masuk,

“cepat ris.. aaahh.. aahh.. goyang ris.. aahh... ris.. enak banget sayang..”.

tante mulai seperti cacing kepanasan,

“aahh….. aaahh.. lebih cepat sayang.. “

kurasakan vagina yang semakin menyedot batang ku,

“tan.. aahh… tan…,”

“iya ris.. tante mau keluar nih ris..”

“aachh.. riiiss..”

aku langsung mencabut batang ku dan menyuruh tante diatas,

“tan.. gantian mau””, tante langsung mengambil posis jongkong, seakan tak mau kalah.
“Aa.. aahh..” batang yang sudah amblas lagi,

“aa.. ris..” tante yang mulai naik turun, seakan menikmatinya.. aku langsung meraih tetenya.. dan tante terus menuntun tangan ku..

“ris remas terus aahh.. aaahh..” hampir 15 menit aku berusaha bertahan rupanaya tante mulai kelimax lagi aku mencapai punyanya..

“tan.. tante.. aku mau nyampe..”

“tante juga ris..,” tante langsung menelungkupkan badanya diatas tubuh ku, sambil mencium dan memaju mundurkan tubuhnya..

“aacccchh.. mau keluar nih..”

“aacchh… aacchh.. tante juga mencapainya… risss… rriiss..,”

“tann.. aacchh.”

crot.. crot.. crot... a

“ahh.. riiss.. aahh..” air maniku menembak beberapa kali dan tak di lepaskan batang ku dari vagina malah di diamkan saja.. tante berhenti dan tetap berada di atas tubuh ku,

“ris aku puas..,”

“aris juga,”

cukup lama badanya di atas tubuh ku, aku memeluknya.

“Ris kalau kamu pengen kaya gini lagi telepon tante ya”,

“pasti tante,”

“kalau tante pengen pasti tante telepon kamu, ris kamar yuk kita tidur”, kami langsung menuju kamar untuk tidur.
Kami membaringkan badan kami sekitar 30 menit, aku meraskan pelukan tante semangkin membuatku, tak kuasa membuat batang bangun lagi, kulihat tante sudah tidur dalam pelukkan ku, aku menurukan tangannya ke batangku, rupanya tante mengelus batang ku lagi,

“ris.. masih mau..,” tante terus mainkan batang ku, dan mengocoknya.., tak lama tante penuh pengertian, dia mencium pipi ku dan naik keatas tubuh ku lagi, akhirnya kami main lgi smpai pagi.

kami terus bermain selama om di rumah sakit, ketika om sembuh kadang kami main di hotel luar kota, hanya unutk menyalurkan hasarat biologis kami.


TAMAT