watch sexy videos at nza-vids!
Tetanggaku, Guru Sex Ku

Kisah ini terjadi beberapa tahun yang lalu saat aku masih duduk di bangku SMA. Aku hidup di sebuah perkampungan rakyat yang cukup sederhana dan rumahku bertetanggaan dengan sebuah keluarga muda yang baru memiliki 2 orang putri.
Bermula dari kedekatan keluargaku dengan kedua putri tetanggaku itu maka kami merasa seperti keluarga, sebut saja ibu dari kedua putri ketanggaku itu Ba’ Rin.
Ba’Rin memang bukan tipe wanita yang cantik tapi ia memiliki body yang menurutku cukup seksi apalagi bila ia berkunjung kerumahku dengan menggunakan pakaian yang cukup mengundang hasrat kejantananku bangkit. Kadang- kadang aku berhayal seandainya ia jadi pacarku mungkin….( oh indahnya )

Suatu malam saat aku sedang menonton pertandingan sepak bola kegemaranku Ia berkunjung kerumahku, seperti biasa ia menggunakan gaun yang sedikt transparan sehingga tanpa sepengetahuannya aku bisa menikmati pemandangan yang dua bukit indah miliknya, ternyata ia memintaku untuk memperbaiki mainan putrinya yang rusak, maka tanpa berpikir lama aku bergegas beranjak dari tempat dudukku dan bergegas menuju rumahnya.

Malam itu setelah selesai memperbaiki mainan putrinya aku melanjutkan menonton pertandingan sepakbola dirumahnya ternyata suami Ba’Rin malam itu tidak pulang kerumah ada job diluar katanya. Kata mengobrol sampai larut malam ternyata kedua putrinya telah terlelap tidur, tanpa aku sadari ternyata aku begitu dekat dengannya entah ia dadar atau tidak ia senderkan pundaknya di dundakku sehingga tercium bau aroma tubuhnya yang khas sehingga venisku berdiri, Aku coba beranikan diri mengelus rambutnya dengan perasaan takut dan bergemetar ternyata dia diam saja, mendapat reaksi demikian aku makin berani aku coba meraih pundaknya agar bersandar didadaku ternyata ia bereaksi, ia berpaling dan berbalik memandangku
“ jangan nakal Gal “,
“ nanti ada orang yang tau, lagian udah malam kamu gak pulang “, aku lepaskan tanganku dari pundaknya
“ ya udah, maaf Ba “,
“ Tapi malam ini kan mas Noto gak pulang, Ba gak takut sendirian “ kataku. Ia menarik napas panjang kemudian berdiri
“ kalo kamu mo tidur disini, kamu bilang dulu sama orang tua kamu yach “,
“ Ba mo tidur duluan dah ngantuk “ katanya sambil bergegas menuju kamar tidurnya.

Maka malam itu aku tidur diruang tamu rumah Ba Rin, malam makin larut hayalanku menerawang jauh membayangkan nikmatnya bercinta sama Ba’Rin, malam semakin larut tapi mataku belum bisa juga terpejam sedangkan waktu sudah menunjukkan pukul 02.00, tiba-tiba aku merasa haus, aku beranjak ke belakang untuk mengambil segelas air setelah itu aku kembali kedepan tapi begitu aku melewati kamar Ba’Rin tanpa tirai kamar Ba’Rin tersingkap maka muncul pikiran isengku untuk mengintip ke kamar Ba’Rin, ternyata Ba’Rin pun belum tidur samar-samar aku mendengar suara rintihan dari dalam kamar Ba’Rin kusibak tirainya pelan-pelan .

Sungguh pemandangan yang luar biasa ternyata Ba’Rin sedang Masturbasi kulihat Ba’Rin sedang berbaring sambil mengangkangkan kakinya,tangannya meremas liang kewanitaannya sambil jarinya dimasukkan kelubang senggamanya sedang tangan kanannya meremas buah dadanya sesekali pantatnya diangkat tinggi sambil sesekali mulutnya berdesis.
Aku semakin penasaran ingin melihatnya dari dekat, aku beranikan diri membuka pintu kamarnya sambil berjingkat aku mendekati ranjangnya dan pemandangan syurr itu makin jelas dimataku, Aku bergetar darah mudaku bergejolak nafsu birahi ku bangkit. Samar –samar aku mendengar ia menyebut namaku
“ Ouhhhh…Galih…Ssss...Ahhh “. Batang kemaluanku sudah sangat tegang. Tiba-tiba ia kaget karena kehadiranku dikamarnya lalu menarik selimutnya dan menutupi tubuhnya.

“ Sedang apa kamu disini, Galih “ aku gugup dan bingung
“ maaf Ba, aku gak bisa tidur “ sambil mendekati ranjangnya. Kutarik selimut yang menutupi tubuhnya
“ Jangan Galih, nanti mas Noto tau “,
“ tenang aja Ba saya gak akan menyakiti Ba, lagian tadi Ba juga menyebut nama saya”,
“Ba, mau juga kan ?“ tanyaku lirih sambil meraba pahanya yang putih mulus, secepat kilat kutubruk tubuhnya dan kuhujani ciuman penuh nafsu tapi dia terus meronta berusa menghindari dari hujaman ciumanku, segera tangan ku bergerak kearah buah dadanya yang lumayan besar
“ Ouuugh, jangan galih, kumohon lepaskaan “tanganku yang lain menjalari daerah kewanitaannya bulu-bulu lebatnya telah kulewati akhirnya sampai keliang senggamanya ternyata sudah basah.
“ Uuhhh...Sssst “ akhirnya dia mulai pasrah tanpa perlawanan nafasnya mulai tersengal-sengal
“ Ohhhh...Yaahhh.. jangan Galih, jangan lepasskan...terusss “ gerakan Ba’Rin semakin liar Ia mulai membalas ciumanku, tangannya menggapai laras panjangku kubiarkan tangannya menggam dan mengocoknya, aku semakin beringas, kemudian aku bangun aku semakin bernafsu melihat liang kewanitaannya yang merah mengkilat, kujilat bibir kewanitaan Ba’Rin
“ Aahh...Ohhhh...enak galih..terusss…yaakh..terusss “.

“ Sudahahlah galih..sekarang..ayolah sekarang masukkan..Ba udah gak tahan “ pinta Ba’Rin. Tanpa buang waktu lagi kuarahkan batang kejantananku ke lubang senggamanya
“ Pela-pelan galih ..Uuhhh..enak galih “ dia menjelrit saat kumasukkan seluruh batangkemaluanku hingga aku merasa mentok sampai dasar rahimnya. Lalu ku tarik dan kumasukkan lagi lama-lama kupompa semakin cepat
“ Oughh… Ahhhh..Ahhh.Ahh “ Ba’Rin mengerang menahan nikmat, aku semakin bernafsu
“ Ouhhh.. galih Ba’mau keluar aaaahhh..” dia menjerit sambil tangannya mendekap erat punggungku dan aku merasakan ada cairan hangat yang keluar dari vaginanya dan membasahi kejantananku, ba’Rin menggoyang pinggulnya membuat aku makin bernafsu untuk segera menyelesaikannya.
“ Gimana Ba’ Enakkan ?” kataku sambil mempercepat gerakanku
“ Yaahhh..enakkk. punya kamu enak banget “ dia semakin bergoyang liar akhirnya aku merasa sampai ke klimaksnya dan ternyata diapun mendapat orgasme lagi “ Creeettt..croott..serrr “ spermaku menyemprot didalam rahimnya bersama dengan maninya yang keluar lagi..

setelah itu kami tergeletak lemas diranjang, Ba’ Rin tersenyum tanda puas
“ kamu nakal galih “ akupun tersenyum
“ Ba’ boleh kapan-kapan saya minta lagi “ kataku. Ia tersenyum dan mengangguk tanda setuju.

Maka setelah kejadian itu setiap ada kesempatan entah itu dirumahnya atau dirumahku maka kami melakukannya dengan penuh nafsu dan ternyata Ba’Rin adalah tipe wanita yang haus sex dan penuh fantasi karena setiap kali bercinta ia pasti meminta gaya baru yang buatku sangat menyenangkan. Ba’Rin adalah tetanggaku dan sekaligus guru Sexku.

Tamat

Kembali ke Awal