Dewi Dan Danny Anak Tirinya
Jam di dinding menunjukkan pukul 10 pagi, Dewi baru saja
beranjak bangun dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandinya yang terletak
didalam kamar tidurnya, setelah menggosok gigi dan mencuci mukanya, iapun
keluar dari kamar tidurnya menuju kedapur untuk membuat sarapan.
Setibanya di dapur Dewi melihat Doni anak tirinya sedang membuat kopi, saat itu
Doni hanya memakai celana boxer saja, Dewipun menyapa Doni sesaat ia berada
disamping Doni.
“Kamu tidak sekolah, Don??” Dewi bertanya.
“Eh, mami, mami lupa yach!!, kan kemarin hari terakhir aku ujian, jadi hari ini
libur sampai pengumuman hasil ujian,” jawab Doni.
“baru bangun mih??, Doni balik bertanya, “mau kubuatkan kopi”
“Heeh, boleh tuch, “ jawab Dewi.
Dewi memperhatikan tubuh anak tirinya ini, Doni mempunyai tubuh yang sangat
atletis, dadanya bidang dan berotot, Dewi tahu Doni sering sekali berolahraga,
tingginya sekitar 180 cm, berbeda dengan ayahnya yang pendek, dari samping Dewi
mengagumi tubuh anak tirinya ini, saat pandangan mata Dewi jatuh di boxer Doni,
ia melihat tonjolan di celana boxer Doni, melihat itu Dewi menelan ludahnya,
dan ia tahu bahwa Doni saat ini tidak mengenakan celana dalamnya dan kontolnya
sedang tegang-tegangnya, dari balik celana boxernya Dewi tahu juga bahwa Doni
mempunyai kontol yang besar dan panjang.
“Mih, nich kopinya,” Doni berkata.
“Eehh..iyach, makasih, Don!” sahut Dewi.
Doni tidak mengetahui bahwa dari tadi mamihnya memandangi tonjolan di celananya
dengan penuh nafsu.
“Papih, kapan pulang, mih??” Doni bertanya
“Masih lama,” Dewi menjawab.
“Ooohh, aku kekamar dulu yach, mih!” lanjut Doni, “mo chatting dulu ama
temenku”
“Heeh, “ Dewi mengiyakan.
Seperginya Doni, Dewi merasakan lubang senggamanya berdenyut-denyut, ingin
merasakan kembali sodokan-sodokan kontol-kontol yang besar, sambil menikmati
kopinya, tangan kanannya mulai mengelus-elus vaginanya, sementara pikirannya
membayangkan pemandangan tadi, membayangkan seandainya kontol Doni
dielus-eluskan di itilnya dan dibibir memeknya. Batinnya menjerit memanggil nama
Doni sambil merasakan sentuhan tangannya di memek dan itilnya, lubang
senggamanya mulai basah karena gelora birahinya yang mulai bangkit, Dewi
sendiri merasa heran sendiri kenapa sekarang ini birahinya cepat sekali
terangsang, sekarang ini Dewi merasa selalu kehausan ingin dipuaskan, libido
seksnya semakin meninggi dibandingkan dengan sebelum ia pernah mendapatkan
kepuasan dari suaminya.
Semakin lama elusan tangannya semakin cepat, gairahnya semakin memuncak, lubang
senggamanya semakin gatal ingin digaruk kontol besar, gairah birahinya ingin
cepat dipuaskan, batinnya berkecamuk antara ingin dientot oleh Doni merasakan
kontol Doni mengaduk-aduk lubang senggamanya dengan ketakutan seandainya Doni
tidak mau lalu melaporkan hal itu ke papihnya atas kelakuan dia.
Tapi nampaknya nafsu birahinya yang menang, akhirnya Dewi m*****kah menuju
kamar anak tirinya, sesampainya didepan pintu kamar Doni, dengan perlahan-lahan
Dewi membuka pintu kamar Doni, Dewi terkejut melihat pemandangan di depan
matanya, Dewi melihat Doni sedang telanjang dan duduk diatas karpet
membelakangi pintu, sementara kedua telinga Doni tertutup oleh earphone dan
dilayar komputer Dewi melihat adegan seks, rupanya Doni sedang menonton film
BF, dan Dewi juga melihat Doni sedang mengelus-elus kontolnya yang sudah
ngaceng, melihat ini semua membuat birahi Dewi semakin memuncak, Dewipun
m*****kah masuk kekamar Doni lalu menutup pintunya, didekatinya Doni dari arah
belakang, Doni yang sedang asyik tidak mengetahui bahwa Mamihnya sedang
menyaksikan perbuatannya itu.
Setelah menanggalkan dasternya, Dewi kemudian mendekati Doni, dipeluknya tubuh
Doni, diciuminya tengkuk dan telinga Doni, kedua payudaranya ia tempelkan
dipunggung Doni, sambil berbisik,
“Doonn,.. sini mamih bantuin,” Dewi mendesah lirih sambil tangan kanannya
meraih kontol Doni lalu mengelus-elusnya.
“Eehh…Mih, oouughh…ssshhhh…aachhh” Doni terperanjat kaget akan perbuatan Dewi,
tapi ia menikmati sentuhan tangan Dewi yang halus di kontolnya, kagetnya hilang
berganti dengan kenikmatan.
Aksi Dewi semakin bertambah, dari tengkuk dan telinga ciumannya menjalar
kedepan kedada Doni, dijilatinya kedua puting Doni bergantian, sementara
tangannya semakin gencar mengelus-elus kontol Doni, membuat Doni semakin
mengerang keenakan, lenguhan-lenguhan kenikmatan keluar dari mulut Doni, Dewi
lalu mendorong tubuh Doni sehingga telentang diatas karpet, ciuman dan jilatan
Dewi semakin menggila dari dada turun keperut, dari perut turun ke s*****kangan
Doni, Doni semakin menggelinjang mendapatkan serangan Dewi, tubuh Doni
melenting menikmati jilatan Dewi ditubuhnya.
“Aaghhhh….Miiihh, eenaaakkkkk….Aaaaaggghh” Doni mengerang keenakan ketika
kontolnya dijilati dan dikulum-kulum oleh Dewi.
Sllrrppp….sssllrrpppp….. Dewi asyik menjilati dan mengulum-ngulum kontol Doni.
“Miihhh, aakkuu gak taahhaann…ouughh..aakkuu..mau keluaar nich..ooughh” Doni
merintih.
Mendengar Doni mau keluar Dewi semakin cepat mengulum-ngulum kontol Doni, tak
lama kemudian,
Creettt…creeettt..cccreeettt…kontol Doni menyemburkan lahar kenikmatannya
didalam mulut Dewi.
“Ougghh..” Dewi tersedak akibat tembakan sperma dari kontol Doni
“Gleekkk..ssllrppp….gleekkk..sslrrppp” terdengar Dewi menelan sperma Doni
sambil menghisap-hisap kontol Doni, membuat Doni semakin merem-melek, kontolnya
mengedut-ngedut semakin kencang.
Sesaat kemudian kontol Doni berhenti mengedut-ngedut, Dewipun puas mendapatkan
sperma perjaka, dan Dewi kaget melihat bahwa kontol Doni tetap keras meskipun
barusan telah mengeluarkan sperma, Dewi tidak merasakan kontol Doni yang sedang
dalam genggamannya akan mengecil.
“kamu puas, Don” Dewi bertanya lirih.
“Iyach, Mih, “ Doni menjawab
“kamu masih pengen khan,” kembali Dewi bertanya
“heeh” Doni mendesah
Kemudian Dewi berjongkok diatas tubuh Doni, kontol Doni ia arahkan kelubang
memeknya yang sudah basah dari tadi. Dioles-oleskannya kepala kontol Doni di
itilnya, Dewi merasakan geli-geli nikmat saat itilnya tersentuh oleh kepala
kontol Doni, sementara Doni sendiri menggelinjang kegelian saat kepala
kontolnya menyentuh itil mamihnya, belum pernah Doni merasakan sensasi seperti
ini, biasanya kontolnya itu ia kocok sendiri kalau lagi tegang karena nonton
BF, jadi Doni belum pernah merasakan kontolnya itu bersentuhan dengan itil
apalagi sampai merasakan dijepit memek.
Setelah puas mengoles-ngoleskan kontol Doni, Dewi mulai menyelipkan kepala
kontol Doni dibelahan memeknya, Dewi melenguh saat kepala kontol Doni mulai
terjepit dilubang senggamanya, Dewi merasakan lubang senggamanya penuh sesak
oleh kepala kontol Doni, perlahan-lahan Dewi mulai menurunkan pantatnya,
Sleepp…Bleeessss….
“Uuugghhh….” Dewi melenguh saat kontol Doni mulai menerobos masuk dalam lubang
senggamanya,
“Doni sayang, kontolmu besar sekali, sesak memekku dibuatnya,” lanjut Dewi
sambil mulai menekan pantatnya lagi.
Bleeesss…..
“aaagghhh….Mih, sempit sekali memekmu,” Doni mengerang merasakan kontolnya yang
terjepit erat oleh memek Dewi.
“bukan memekku yang sempit sayang, tapi kontolmu yang besar, ooohhhhh, enak
sekali kontolmu ini,” Dewi mengerang manja, sambil menekan lagi pantatnya
kebawah perlahan-lahan,
Bleesss….bleessss…..
Dan,
“Uuuugghhhh….,” Dewi menjerit lirih, saat kepala kontol Doni menyentuh dinding
rahimnya,
Sensasi nikmat yang Dewi rasakan kali ini berbeda dengan sensasi nikmat yang
pernah ia dapatkan sebelumnya, lubang senggamanya betul-betul penuh sesak oleh
jejalan kontol Doni, ini membuat dinding vaginanya berkedut-kedut sendiri,
sementara Doni merasakan batang kontolnya seperti dipijat-pijat oleh dinding
vagina Dewi, yang membuat ia merem melek.
Kemudian Dewi mulai mengangkat turunkan pantatnya perlahan-lahan, tangannya
bertumpu di dada Doni, Dewi merasakan batang kontol Doni menggesek dengan erat
dinding vaginanya, memeknya yang sudah basah tidak terlalu berpengaruh karena
besarnya kontol Doni, gesekan-gesekan didinding vaginanya sangat terasa ketat
sekali, Donipun merasakan yang sama, apalagi persetubuhan ini adalah kali
pertama buat Doni, Doni merasakan perbedaan yang sangat besar antara gesekan
tangan dia dibandingkan dengan gesekan memek mamih tirinya ini.
Keduanya mulai melenguh, mendesah dan merintih menikmati persetubuhan ini,
gerakan naik turun Dewi semakin lancar seiring semakin membasahnya lubang
kenikmatannya, cairan-cairan kenikmatan dari kedua kemaluan mereka semakin
banyak, sehingga memudahkan pergeseran kelamin mereka.
Keirngat mulai mengalir dari kedua tubuh mereka, goyangan Dewi yang semakin
cepat membuat kedua bukit payudaranya bergoyang naik turun, pemandangan ini
membuat Doni semakin bernafsu, Donipun bangkit dari posisi telentangnya,
dipeluknya tubuh Dewi, mulutnya bergantian menghisap-hisap kedua payudara Dewi,
membuat puting susu Dewi semakin mengeras, perbuatan Doni merubah gaya naik
turun Dewi menjadi maju mundur, kuluman dan hisapan Doni di kedua payudaranya
membuat Dewi semakin bernafsu, lenguhan-lenguhan kenikmatannya semakin
terdengar.
Dengan posisi duduk seperti ini itil Dewi lebih sering bersentuhan dengan
batang kontol Doni, sehingga menambah sensasi kenikmatan Dewi semakin menjadi,
gerakan maju mundur Dewi bertambah cepat, mengimbangi kuluman dan hisapan Doni
dikedua payudaranya. Kedua tangan Doni yang tadinya hanya memeluk Dewi, mulai
beraksi juga, Doni mulai meremas-remas kedua bongkah pantat Dewi, sambil
meremas-remas Donipun membantu menekan pantat Dewi bertepatan dengan gerakan
maju Dewi, sehingga membuat kontolnya masuk lebih dalam kedalam memek Dewi,
aksi Doni ini membuat Dewi mengerang karena sodokan kontol Doni didinding
rahimnya semakin terasa.
“Aaagghhh… ssshhhh…. ooouucchhhh… terussss.. Doon, yaachhh.. hisaaappp..teeetekku,”erang
Dewi.
“Hhmmmm… sssllrrppp… hhmmmhhmm.. ssssllrppp,” Doni mengiyakan permintaan
mamihnya.
“Yaaacchh… teeekaaann… paantatkuu… ooucchhh…
aaaagghhh…,” lagi-lagi Dewi mengerang saat Doni menekan pantatnya membantu
gerakan majunya.
Tak lama kemudian,
“Miiihhhh, hhmmmhh… sssllrpp…. aaakkkuu.. ssslrpp…. mauu..keluaar
r..laaagiiii..,” Doni melenguh, sambil mulutnya tetap menghisap-hisap tetek
Dewi.
“Taaahhaan… sebeentaarrr.. ssaaayaang…. kita saamaaan…keeluarnya,” jawab Dewi.
“Slllllrrrpppp…. aaaaacchh… aaaaakkkuuu tiddak..ssslrpppppp…” Doni melenguh
lagi dan,
Creeetttt…..creeetttt….cccreeeetttt..
Kontol Doni menembakkan spermanya dalam lubang senggama Dewi,
“Aaagghhhhh…. miiihhh… aaaku kelluaaar…meemek mamihhh enaaakk
sekaliii…aaaagghhh..,” Doni mengerang keenakan saat kontolnya memuntahkan
sperma dilubang kemaluan Dewi.
Dewi merasakan semburan hangat didinding rahimnya, dan Dewi juga merasakan
kontol Doni berdenyut-denyut, merasakan ini semua Dewi semakin mempercepat
gerakannya, iapun mendorong tubuh Doni sehingga telentang lagi, dipeluknya
tubuh Doni, bibirnya memagut bibir Doni yang, pantatnya digerakkan naik turun
dengan cepat, nampaknya Dewi tidak mau kehilangan kesempatan untuk merengkuh
kenikmatannya.
“Hmmmhhh…. sslllrpp…. hhmmmhh… ssllrppp….,” rintihan nikmat keluar dari kedua
mulut Dewi dan Doni yang sedang berpagutan.
Tak lama kemudian, gerakan Dewi semakin tidak beraturan dan bertambah cepat,
lalu dengan sekali hentakkan Dewi menekan pantatnya dalam-dalam,
“Aaaggghhh…. Dooonnn… mamiihhh keluaaar jugaaaa..ooohhhh..eenak kontol
besaaarmu ini,” Dewi melenguh.
Ssssrrrr…. sssssrrrrr….. sssssrrrr…… lubang senggama Dewi menyemburkan lahar
kenikmatan yang menyirami batang kontol Doni.
Doni merasakan pijatan-pijatan kuat dibatang kontolnya, saat lubang vagina Dewi
memuntahkan lahar kenikmatannya.
Sambil menikmati sisa-sisa kenikmatannya, Dewi menciumi Doni dengan mesra,
keduanya berpagutan dengan mesra, beberapa saat kemudian setelah gairah nafsu
mereka mereda, Dewi mengangkat pantatnya, kontol Doni yang mulai mengecilpun
terlepas dari jepitan memeknya, Nampak kontol Doni mengkilat oleh sperma dan
cairan kenikmatan dari memeknya, Dewipun merebahkan tubuhnya disamping Doni.
“Makasih yach, sayang, kamu telah memberikan Mamih kepuasan,” Dewi berkata sambil
mengecup pipi Doni.
“Aku juga, Mih, “ kata Doni sambil memeluk Dewi dan memberikan kecupan ringan
dibibir Dewi.
Keduanya kemudian berpelukan sambil memejamkan mata mereka, di bibir mereka
tersungging senyum kepuasan.
Akhirnya malam itu Doni memberikan kepuasan kepadaku sampai pagi
TAMAT