watch sexy videos at nza-vids!

 

Gairah Ibu Boss & Office Girl

Ini terjadi juga di kantor tempat gue kerja, gue berhubungan seks dengan boss dan office girl yang ada di kantor gue, ceritanya begini.
Gue punya boss di kantor nama nya bu vina, beliau berumur sekitar 50 tahun, namun berkat kerajinannya ke salon dan tempat fitness membuat penampilannya tak sesuai dengan umurnya.
Dengan wajah manis tanpa kerutan dan body yang montok, walaupun memakai pakaian kantor namun bentuk payudara dan pantatnya yang besar terlihat jelas di balik baju kantornya.
Di kantor gue juga ada seorang office girl, okky namanya, wajahnya tidak terlalu cantik, namun bibir tebalnya sangat sesual dan bikin gue nafsu waktu melihatnya, di dukung dengan body yang montok bisa di bilang sedikit gemuk, dengan payudara dan pantat yang besarnya di atas rata-rata, membuat seragamnya sesak seperti kekecilan.
Suatu hari bu vina tiba-tiba masuk ke ruangan gue,
“timo, kamu hari ini ikut ibu ya, bantuin ibu presentasi di tempat client”
“baik bu, bahannya sudah siap bu? Jam berapa kita jalan?”
tanya gue menyambut ajakan bu vina.
“udah, pokoknya kamu tenang aja, kamu yang nyetir ya, ibu nggak pake supir hari ini” jawab bu vina.
Hari ini bu vina mengenakan blazer dengan belahan dada rendah sehingga membuat payudaranya yang besar seakan mau meloncat ke arah gue, gue tebak dia nggak pake bra lagi di balik blazernya itu.
“heh timo kok bengong, nggak pernah lihat beginian?” ujar bu vina membuyarkan pandangan gue ke payudararnya.
“eh maaf bu, nggak sengaja, siap bu”, jawab gue dengan muka merah karena ketahuan sedang memandang payudara bu vina.
“sengaja juga nggak apa-apa, ya udah nanti abis makan siang kita berangkat ya” ujar bu vina lagi sambil m*****kah keluar ruangan gue.
Pas bu vina m*****kah keluar, mata gue tertuju ke pantatnya yang besar di balut dengan rok bahan dengan tinggi hanya satu jengkal di atas lutut, di tambah betis ramping beralaskan high heel.
Bu vina engkau benar-benar sempurna, gue semakin berharap bisa merasakan tubuh montok bu vina.
Lagi asik menghayal tubuh bu vina, tiba-tiba gue di kagetkan oleh suara ketukan di pintu,
“permisi pak timo, saya mau taruh minuman” ujar suara di balik pintu.
Ternyata si okky office girl kantor,
“oh ya masuk aja ky, sini taruh aja di meja saya” gue mempersilahkan okky untuk masuk.
Mendapat izin dari gue, okky pun masuk, lagi-lagi gue di suguhkan pemandangan yang membuat libido gue naik.
Okky dengan payudara dan pantat besarnya serta bibir seksinya lewat di depan gue, buat menaruh gelas minuman di atas meja gue.
“waduh okky, makin gede aja, bajunya sampai kekecilan, di pompa terus ya ky, sampai nggak muat gitu?” gue coba menggoda okky.
“wah pak timo, saya kan masih jomblo, siapa yang mau mompa cewek jelek gemuk kayak saya” jawab okky tersenyum malu.
“siapa yang bilang kamu jelek, bibir kamu seksi, badan kamu bukan gemuk tapi montok, jarang yang punya tuh ky” ujar gue lagi.
“ah yang bener pak, wah pak timo bikin saya gr aja nih” wajah okky semakin merah, hingga dia lupa untuk segera keluar dari ruangan gue.
“beneran ky, saya suka tipe perempuan seperti kamu” tangan gue mencoba meraba pantatnya yang besar.
Okky kaget merasakan tangan gue meraba pantatnya,
“pak nanti ada yang lihat, nggak enak” ujar okky sambil menepis tangan gue.
“nggak enak, apa kamu nggak suka saya begini?, maaf deh kalo gitu” ujar gue dengan ekspresi wajah memelas.
“bukan gitu pak, saya sih mau aja bapak apa-apain, secara saya juga suka sama bapak, tapi jangan di sini, nggak aman pak” okky pun beranjak keluar ruangan gue.
“saya permisi dulu pak” ujar okky lagi.
Gue cuma terdiam sambil mata gue terus memandang ke pantat okky, hingga hilang di balik pintu.
Wah hari ini gue benar-benar horny sama kedua perempuan di kantor gue ini, bu vina boss gue dan okky office girl gue.
Hingga tibalah waktunya gue sama bu vina berangkat ke tempat client untuk presentasi.
Selama di mobil lirikan mata gue nggak pernah lepas dari paha dan payudara bu vina yang menyembul dari balik bajunya.
“kalo lagi nyetir hati-hati mo, jangan lihat yang nggak-nggak” bu vina membuyarkan lirikan mata gue yang dari tadi teruh mengarah ke tubuhnya.
“iya bu maaf, habis ibu bikin saya tegang terus” jawab gue sekenanya.
“masa sih kamu tegang sama saya, saya kan udah tua” ujar bu vina lagi.
“yang tua kan umur bu, kalo penampilan sama semangat kan anak muda” jawab gue semakin memuji bu vina, karena merasa bu vina memberi peluang sama gue.
“oh menurut kamu penampilan saya masih muda, thanks ya mo, kamu perhatian sekali sama wanita” bu vina merasa tersanjung dengan omongan gue.
Gue baru sadar, tempat bu vina ketemu sama clientnya ternyata di sebuah hotel.
“loh bu kok presentasi di hotel?” tanya gue dengan wajah bingung.
“terserah client dong mo, lagian dia yang bayar ini, kita sih tinggal ikutin maunya aja” jawab bu vina.
Setelah memarkir mobil, kami pun menuju lobby, gue menunggu bu vina berbicara dengan receptionist.
Setelah selesai kami beranjak ke kamar yang di tuju, begitu sampai di depan pintu bu vina pun mengetuk pintu kamar tersebut.
Nggak lama pintu pun terbuka, wanita setengah baya berkaca mata menyambut kami berdua.
“hai bu vina, saya kira nggak jadi datang” ujar wanita itu.
“hai pasti jadi dong, saya sengaja nggak ngabarin biar surprise” jawab bu vina.
Setelah di persilahkan masuk, bu vina menarik tangan gue untuk ikut masuk.
Gue pun di perkenalkan ke wanita tadi yang ternyata bernama bu uci, umurnya sedikit lebih muda dari bu vina, body nya montok dan masih terlihat padat.
Gue pun memulai presentasi yang memang udah gue siapin, memberi segala penjelasan ke ibu uci tentang program yang kantor gue rencanakan.
Bu uci terlihat puas dengan presentasi gue, bu vina pun senang.
“bu vina anda beruntung punya anak buah pintar seperti timo, saya puas akan presentasinya, seperti kita akan segera memulai kerja sama” bu uci menunjukan kepuasannya kepada bu vina.
“dia memang pintar bu, selain itu dia juga perhatian sama wanita seperti kita, ya kan mo” bu vina berujar sambil mengedipkan mata ke arah gue.
“kalo gitu sekarang aja di sini, kebetulan saya dari tadi melihat timo jadi pengen merasakan perhatian dari timo” ujar bu uci.
Kedua wanita itu berdiri, bu uci m*****kah ke arah ranjang, sedang bu vina mengahampiri gue yang sudah tegang banget melihat kedua wanita ini.
“ayo mo, ini saatnya menunjukan perhatian kamu ke kita berdua” bu vina menarik gue ke arah ranjang.
Gue pun berdiri di samping ranjang, bu uci yang duduk di pinggir ranjang langsung menyambut, tangannya segera melucuti ikat pinggang gue dan membuka celana dan boxer gue, hingga terbebaslah kontol gue yang sudah tegang sempurna.
“oh kamu memang pengertian sama wanita mo, terbukti dari kontol kamu, yang besar pasti memuaskan wanita” ujar bu uci, yang segera memasukkan kontol gue ke dalam mulutnya.
Ah gila, kontol gue di isap dan di jilati sama bu uci.
Gue pun langsung memeluk bu vina yang berdiri di samping gue, bibir gue langsung menyambar bibir mungil bu vina, sedangkan tangan kiri gue sudah meremas payudara besarnya.
Lidah gue bermain di dalam mulut bu vina, lidah bu vina pun menyambut permainan lidah gue, bu uci masih tetap lahap menyedot kontol gue, sesekali lidahnya menjilati biji peler dan permukaan batang kontol gue.
Tangan kanan gue yang memeluk bu vina pun turun ke arah pantat bu vina, dan menarik roknya ke atas, hingga terlihatlah pantat mulus bu vina yang terbalut g-string warna hitam.
Puas dengan permainan lidah bu vina, lidah gue pun bergerak turun menjilati leher bu vina, kini tangan gue berusaha melepas kancing blazer bu vina sehingga terbebaslah payudara besar bu vina yang tanpa bra.
Melihat payudara bu vina yang putih, besar dan montok di sertai puting yang besar dan tegang, lidah gue pun langsung bermain di puting payudara itu.
Kedua puting bu vina bergantian gue emut dan jilat.
“oh yes, jilat terus puting saya sayang oh yes” desah bu vina sambil kedua tangan nya melepas kancing baju gue.
Sekarang gue udah telanjang bulat, bu uci yang masih asik dengan kontol gue juga mulai membuka seluruh pakaiannya.
Kedua wanita STW ini memang pintar merawat tubuh, walaupun umur mereka sudah setengah abad namun tubuh mereka masih kencang.
“uci, gantian dong aku kan pengen juga isep kontol timo” ujar bu vina.
Setelah kami bertiga telanjang bulat, gue langsung tiduran di ranjang, bu vina mulai beraksi menjilati kontol gue, sedang posisi bu uci mengangkang di atas kepala gue.
“mo, kamu jilatin memek aku ya” ujar bu uci mendekatkan memeknya ke mulut gue.
Tanpa pikir panjang lidah gue langsung bermain di memek bu uci, memek kedua wanita ini sama-sama bersih tanpa bulu sedikit pun, sepertinya mereka rajin mencukur bulu di sekitar kemaluan mereka.
Sesekali gue selipin lidah gue ke dalam memek bu uci, kadang gue gigit dan emut juga itilnya.
“oh ya enak mo, jilat terus memek saya mo” desah bu uci merasakan permainan lidah gue di memeknya.
Lubang anus bu uci pun tak ketinggalan dari jilatan lidah gue, dia semakin bernafsu ketika merasakan lubang anusnya gue jilatin.
“aahhh timo, kamu nakal, lubang pantat saya di jilat juga” desah bu uci lagi.
Posisi bu vina yang masih menjilati kontol gue dengan pantat besar yang menungging, menggoda tangan gue untuk bermain di di memek dan anus,
Gue selipin jari telunjuk dan jari tengah gue ke lubang memek dan anus bu vina.
“yes timo, kocok memek saya timo, ah kontol kamu enak, besar terasa mantap di mulut saya” ujar bu vina sambil melanjutkan memainkan kontol gue dalam mulutnya.
Lumayan lama kita bertiga dalam posisi itu, sampai akhirnya bu vina sudah tidak sabar memeknya untuk menerima serangan kontol gue yang sudah licin berlumuran ludah bu vina.
“timo aku nggak sabar, pengen ngerasain kontol kamu” ujar bu vina sambil langsung mengangkang dan dengan pelan mengarahkan kontol gue untuk masuk ke memeknya.
“oh yes, timo kontol kamu enak banget mo aaahhhh” desah bu vina seiring kontol menyeruak masuk ke dalam memeknya yang hangat dan licin oleh cairan namun masih terasa sempit.
Bu vina pun mulai menggenjot kontol gue keluar masuk dalam memeknya.
Mulut gue masih sibuk dengan memek bu uci yang wangi, tangan gue sekarang berpindah ke payudara bu uci, gue remas dan gue mainin putingnya.
“oh, enak mo, terus mo, aahhh yes” desah bu uci.
Sesekali gue lihat kedua wanita itu berciuman dengan permainan lidah yang liar.
Tak lama gerakan pantat bu vina makin kencang menggenjot kontol gue, di iringi teriakkan kecil menyusul klimaks yang dia rasakan.
“aaaaaahhhhhh mo, aku keluar mo,aaaahhh enak banget mo” bu vina pun melepas memeknya dari kontol gue dan telentang di sebelah kanan gue.
Gue pun langsung menarik bu uci dan memiringkan tubuhnya di sebelah kiri gue, gue angkat kakinya dan gue masukin kontol gue ke memek bu uci dengan posisi menyamping membelakangi bu vina.
“aaahhhh mo, kontol kamu gede banget mo, ayo mo kocok yang kenceng mo” desah bu uci merasakan memeknya sesak oleh kontol gue.
Mendengar itu gue pun mengocok kontol gue keluar masuk dengan cepat di dalam memek bu uci.
Bu vina juga mulai menjilati telinga dan wajah gue dari belakang, kadang lidah kita juga saling bertemu.
Lalu bu vina pun membimbing tangan gue untuk bermain di memek yang sudah sangat basah oleh cairan.
Tak lama kemudian bu uci pun mulai merasakan klimaks,
“aaaahhhh mo terus mo aku mau keluar mo, aaahhhh mo aku keluar mo, aaaahhh kamu hebat mo” jerit bu uci, kontol gue semakin licin di dalam memek bu uci karena keluarnya cairan hangat dari memeknya.
Gue melepas kontol gue dari memek bu uci, dan langsung menindih bu vina,
Gue masukin kontol gue dengan cepat ke dalam memek bu vina.
“aaaahhhh timo, ayo mo bikin aku keluar lagi aaaaaahhhhh” desah bu vina.
Posisi bu uci juga telentang di sebelah bu vina, sambil kontol gue menghujam memek bu vina, tangan gue pun bermain di memek bu uci.
Setelah puas dengan bu vina, gue langsung pindah ke bu uci, begitu seterusnya kontol gue berpindah di memek kedua wanita itu.
Akhirnya kedua wanita itu pun klimaks untuk kedua kalinya, gue yang juga sudah mulai merasakan ejakulasi langsung mengarakan kontol gue ke arah mulut kedua wanita itu.
Bibir bu vina dan bu uci bergantian menghisap kontol gue, di selingi juga dengan hisapan dan jilatan di daerah biji peler gue.
Akhirnya pertahanan gue jebol juga, gue muntahin sperma gue di wajah kedua wanita itu.
“aaaaahhhhh bu saya keluar bu aaaahhh, memek ibu berdua memang enak”
ujar gue sembari tangan gue mengocok kontol gue yang menyemburkan sperma kental yang lumayan banyak.
Setelah keluar semua sperma gue, bu vina dan bu uci pun bergantian menjilat dan menghisap kontol gue.
“kamu memang hebat dan perhatian sama wanita mo, saya puas hari ini” ujar bu uci dengan wajah yang masih berlumuran sperma gue.
“kamu karyawan terbaik saya mo, kapan-kapan kita begini lagi ya sayang” ujar bu vina, sambil tetap menggengam dan menjilati kontol gue.
Setelah selesai kami pun mandi bersama, lalu langsung check out.
Gue dan bu vina berpisah di lobby dengan bu uci.
“ok vina, timo kapan-kapan kita ketemu lagi ya” ujar bu uci sambil mencium pipi gue.
Gue pun mengantar bu vina pulang ke rumahnya, selama perjalanan pulang gue tahu bahwa suami bu vina sudah tidak bisa memuaskan nafsu seksnya yang masih tinggi.
Itu kenapa dia melakukan sama gue, dia mau mencari orang yang bisa memenuhi hasrat seksnya namun juga bisa dia percaya.
Setelah sampai di rumah bu vina, gue langsung pamit, bu vina pun mencium bibir gue dengan mesra.
“kapan-kapan kita main lagi ya sayang, ini ongkos kamu buat naik taksi”
bu vina memberikan sejumlah uang ke gue.
Selesai dari rumah bu vina, gue pun langsung kembali ke kantor buat ambil mobil dan laptop yang gue tinggal di kantor.
Setiba nya di kantor ternyata sudah sepi, hanya ada beberapa security, gue pun langsung naik ke ruangan gue.
Pas lagi beresin laptop di meja kerja gue, gue lihat okky keluar dari pantry, dia baru mau pulang, langsung aja gue panggil.
“okky mau ke mana ? sini dulu nanti pulang bareng saya aja saya antar”
okky yang mendengar panggilan gue pun langsung menghampiri dan masuk ke ruangan gue.
“pak timo belum pulang, dari tadi nggak kelihatan pak” ujar okky menyapa.
“tadi habis ketemu client di luar, ini mau ambil laptop” jawab gue.
Selesai membereskan laptop, mata gue tertuju ke okky, dia udah ganti baju seragamnya dengan baju biasa, dengan atasan kaos ketat yang semakin membuat bulatan payudaranya yang besar dan montok semakin menonjol,
Dan celana jeans hipster ketat yang membuat lekuk pantatnya sangat terlihat.
“body kamu mantap juga ky, kalo pake baju ketat gitu, nonjol semua” ujar gue dengan mata liar memandang tubuh okky.
“ih pak timo, badan gemuk gini di bilang mantap”jawab okky.
Melihat okky libido gue langsung memuncak lagi, batang kontol gue mengeras di dalam celana.
Gue ingat perkataan okky tadi siang yang bersedia melakukan apa saja buat gue, suasana kantor sudah sepi, langsung gue hampiri okky yang berdiri di dekat pintu.
“kamu seksi ky, saya suka, bibir kamu yang tebal bikin saya nafsu lihatnya”
tangan gue mengelus rambut okky.
“kalo bapak suka kok Cuma di elus-elus aja” ujar okky memancing.
Mendengar itu gue langsung saja menyambar bibir tebal okky, gue cium dengan sangat bernafsu.
Okky pun menyambut ciuman gue, lidahnya ikut bermain di mulut gue, kami berciuman dengan liar melepaskan nafsu yang membara.
Sambil berciuman tangan gue pun meraba payudara okky yang kenyal, gue remas dengan halus, tangan okky pun turun meraba kontol gue yang sudah tegang di dalam celana.
Tiba-tiba okky melepas ciuman nya.
“pak jangan di terusin di sini, kita ke tempat saya aja, dekat kok” ujarnya sambil menatapku dengan pandangan liar penuh nafsu.
Gue dan okky pun langsung turun dan ambil mobil di parkiran.
Selama perjalanan ke tempat kostnya, tangan okky nggak pernah lepas dari s*****kangan gue, kontol gue udah di keluarin sama dia dan di kocok dengan tangannya.
“kontol bapak besar banget, saya udah nggak sabar nih” ujarnya penuh nafsu.
Tempat kost okky hanya beberapa blok dari kantor, setelah parkir mobil kami berdua pun masuk ke rumah kost itu.
Rumah kost ini berisi 6 kamar yang tinggal di rumah kost ini ada tujuh orang perempuan semua termasuk okky, yang punya tidak tinggal di sini, maka nya kost-an ini bisa di bilang bebas, yang penting bayaran tidak nunggak pokoknya aman dan bebas tinggal di rumah kost ini.
Kebetulan waktu kami masuk semua teman-teman kost okky belum pada pulang, okky pun langsung menarik gue ke kamarnya yang paling ujung, kamar nomor 6.
Begitu pintu kamar di tutup, langsung gue peluk okky, gue cium lagi bibirnya, tangan gue meremas kedua payudaranya.
Sambil berciuman tangan okky melepas pakaian gue sampai gue telanjang.
Lalu okky melepas ciumannya dan menuntun gue untuk duduk di pinggir ranjang.
Dengan mata tertuju tajam ke arah kontol gue, okky mulai melepas satu persatu pakaiannya, sampai telanjang.
Setelah melepas semua pakaiannya okky lalu berlutut tepat di depan kontol gue, lalu dia menggenggam batang kontol gue, mengocok pelan dan mulai mendekatkan mulutnya ke kontol gue.
Pelan tapi pasti akhirnya kontol gue masuk juga ke dalam mulut okky, mulai lah dia memompa kontol gue keluar masuk mulutnya, sesekali lidahnya bermain menjilati seluruh permukaan kontol gue mulai dari biji peler sampai kepala kontol gue basah oleh air liurnya.
Bahkan yang bikin gue kaget, lubang pantat gue juga di jilat sama okky, dan sesekali lidahnya berusaha menyelip masuk ke dalam lubang pantat gue.
Gue bertambah nafsu, tangan gue pun ikut turun meraba payudara okky yang besar dan kenyal, gue remas payudaranya dan gue pelintir putingnya yang besar dan tegang berwarna coklat.
Puas dengan permainan mulut okky di kontol gue, lalu gue tarik kontol gue dalam mulutnya, dan gue angkat okky, gue cium lagi bibirnya, lidah kami beradu sebentar, mulut gue pun langsung turun ke arah payudaranya.
Gue isep dan gue jilat kedua payudara okky yang berukuran sangat besar dengan puting yang sudah menegang itu dengan penuh nafsu.
“aaahhh enak pak terus pak isep toket saya pak” desah okky, tangannya semakin menekan kepala gue menempel ke payudaranya.
Puas dengan payudara okky, lalu gue rebahin di di ranjang, dan buka lebar pahanya yang montok, hingga terlihatlah lubang memeknya yang di hiasi bulu-bulu yang terawat rapi.
Langsung mulut gue mendekat ke memek okky yang sudah sangat basah, gue julurin lidah gue menyentuh itilnya.
“aaaahhh pak timo, enak pak, terusin pak, jilat memek saya pak” desah okky semakin membuat gue bernafsu untuk menjilat memeknya, gue selipin lidah gue dalam memeknya.
Memek okky semakin basah dan gue makin nggak untuk segera merasakan memek okky menjepit kontol gue.
“saya masukin ya ky” ujar gue sebelum memasukkan kontol gue ke memek okky.
“iya pak masukin aja biar tambah enak” jawab okky semakin bernafsu.
Lalu gue pun melebarkan s*****kangan okky, dan sambil berlutut gue arahin kontol gue ke memeknya.
Pelan tapi pasti, terbenam juga kontol gue di dalam memek okky.
“aaaaahhhhh enak pak, kocok yang kenceng pak aaahhh” okky mendesah merasakan memeknya sekarang sesak oleh kontol gue.
Sambil memeluk kaki okky yang montok di dada gue, gue pompa kontol gue keluar masuk di dalam memek okky.
“kamu udah nggak perawan ya ky?, katanya nggak ada yang mau mompa” tanya gue di sela permainan.
“kalo sama laki, emang baru sama bapak aja, aahhh, aaahhh...biasanya saya sama anak kost sini pak, perempuan semua” jawab okky dengan mata terpejam menikmati setiap hentakan kontol gue dalam memeknya.
Nggak lama okky pun pengen rubah posisi.
“pak okky mau di atas dong, kata temen kost, main di atas enak” ujar okky.
Mendengan permintaan okky gue pun mencabut kontol gue dari dalam memeknya, dan mengambil posisi telentang.
Okky pun langsung mengangkang di atas kontol gue dengan posisi badan menghadap ke arah gue, sehingga gue bisa melihat payudaranya yang besar.
Dengan pelan okky menurunkan pantatnya, sampai akhirnya kontol gue kembali terbenam dalam memeknya, lalu dia mulai menggoyang pantatnya naik turun.
Tangan gue memegang pantat okky yang sangat montok, untuk mengimbangi goyangannya di atas kontol gue.
“aaahhhhh pak nambah enak pak, aaaahhh, ahhhh yessss” okky mendesah semakin bernafsu dengan posisi di atas.
Tangan gue berpindah ke payudara okky, gue remas dan gue pelintir putingnya, lalu gue tarik badannya hingga menindih gue.
Mulut gue pun beraksi menjilat dan menghisap payudara okky, tangan gue kembali meremas pantat okky, agar goyangannya tidak berhenti.
Masih dengan posisi badan okky menindih badan gue, dari payudara okky mulut gue langsung menyambar bibirnya.
Kita berdua berciuman dengan sangat bernafsu, lidah kita saling memagut di dalam mulut, bertukar air liur.
Tidak lama okky pun merasakan kalo dia sudah mau mencapai klimaks, badannya menegak tegang.
“aaaaahhhhhh okky nggak tahan pak, mau kencing,aaaahhhh, aaaahhh” desah okky.
Tangan gue menahan pantat okky agar terus menggoyang kontol gue, gue pun ikut mendorong kontol gue dari bawah, hingga akhirnya pertahanan okky jebol juga.
“aaaaahhhhh okky keluar pak, aaaahhh enak pak, aaahhh” okky mendesah sedikit keras mengiringi keluarnya cairan orgasmenya membasahi kontol gue.
Badan okky yang tadi tegang langsung ambruk lagi lemas menindih badan, kontol gue terasa hangat terkena cairan di dalam memek okky, masih aja gue kocok pelan kontol gue dalam memeknya.
“gimana ky, kok langsung lemes, saya aja masih kuat” ujar gue meledek okky.
“aaahh pak timo hebat, saya sampe kewalahan, punya kontol gede, main tahan lama, wah pokoknya hebat deh” okky memuji permainan gue.
“sekarang kamu tengkurap ya ky, saya masukin dari belakang” ujar gue.
Okky hanya mengangguk pelan, dia masih merasakan sensasi kenikamatan orgasme pertamanya.
Badan okky pun gue angkat dan gue tengkurepin, pantat okky yang besar membuat gue semakin bernafsu, langsung gue arahin kontol gue ke memek okky dari belakang.
“aaaahhh pak timo, enak banget pak, mantap rasanya” okky mendesah lagi, merasakan memeknya gue hajar dari belakang.
Tangan gue langsung memegang pantat okky, lalu mengocok kontol keluar masuk memek okky dengan cepat.
Dengan posisi ini memek okky terasa lebih menjepit, sehingga membuat pertahanan gue akhirnya jebol juga.
“aaaahhhh okky, saya mau keluar ky, aaaahhh” desah gue menahan klimaks yang sudah sampai di ujung.
“aaahhh iya pak, saya juga mau keluar lagi, aaahhh, aaahhh, aaaahhhhh” okky mendesah panjang seiring orgasme keduanya.
Gue pun langsung mencabut kontol gue dan gue arahin ke mulut okky, okky pun berbalik badan untuk menerima semburan sperma gue.
“ooohhhh yesssss, aaaahhhhh, isep ky” gue mengerang seiring keluarnya sperma gue membasahi mulut dan wajah okky.
Okky pun menggenggam kontol gue dan menjilati semua sperma yang menetes, dan menghisap kontol gue sampai terasa ngilu.
“aaahhh, kamu hebat ky, saya suka permainan kamu” gue memuji okky.
“saya juga suka sama bapak, asal sama bapak di apain aja saya mau deh”
jawab okky, sambil terus menjilati kontol gue yang mulai melemas.
“wah kalo anak kost sini pada tahu, bapak langsung di serbu nih” kata okky lagi.
Posisi gue sekarang sudah rebah, okky memeluk gue dari samping tangannya masih terus asyik mengelus batang kontol gue.
“loh emang kenapa ky” tanya gue kebingungan.
“cewek-cewek yang kost di sini liar semua pak, nggak boleh liat cowok ganteng” jawab okky.
“kalo gitu emang kenapa, kamu cemburu” gue memancing okky.
“nggak la yau, saya sih bebas aja pak, yang penting kapan pun saya pengen bapak siap buat saya dan sebaliknya” jawab okky, lalu langsung mencium bibir gue, lidahnya bermain di dalam mulut gue.
Malam itu gue nginep di kost-an okky, dan gue bilang sama dia kalo uang kost dan belanja dia sehari-hari gue yang nanggung, ya itung-itung uang terima kasih.
Mendengar itu okky sangat senang, dan kami pun main lagi sampai 3 kali, yang terakhir kami lakukan sambil mandi.


TAMAT