Laras, Akhwat Di Persimpangan Birahi
Malam itu
udara dingin menyapu sampai lantai tiga kampus islam itu, masuk melalui jendela
yang terbuka menuju ruangan BEM. Terlihat tiga sosok yang sedang duduk dibawah
sinar ampu bohlam yang temaram. Malam yang dingin tidak mereka rasakan.
Laras adalah seorang perempuan diantara Anto dan Markus, dua orang laki2 yang
mengapitnya. Seorang gadis alim aktifis BEM dikampusnya, berparas cantik, kulit
putih dan tubuh montok yang selalu tertutup oleh jilbab lebar dan pakaian
muslimah yang longgar dan santun. Matanya yang indah dah lentik nampak sayu,
tak kuasa menahan gejolak rasa yang sedang ia rasakan, dari sentuhan2 dua orang
laki2 yang mengapitnya. Gadis alim itu tak kuasa melawan gejolak yang
diakibatkan sentuhan2 dua orang laki2 dikiri dan kanannya. Bibirnya yang tipis
sedikit terbuka, mendesahkan rintihan-rintihan birahi, dan sedikit kata2
penolakan yang tak berarti. Sang dara berjilbab itu sudah hanyut dalam
permainan dua laki2 kotor yang berbafsu padanya.
Malam itu, Laras sang gadis alim yang santun itu sebenarnya mendapat undangan
rapat mendadak persiapan mahasiswa baru di kampusnya, namun saat ia sampai di
kAntor BEM, ternyata disana hanya ada Anto, sang ketua BEM, dan Markus, si
pejantan kampus dari Irian, yang tahun ini bertugas menjadi ketua keamanan
kampus.
"lainnya mana pak Anto? Mas kholid? Mbak Sari? Mbak Yulia?" tanya Laras pada Anto.
"Mereka ijin nggak bisa datang. Ada acara." Kata Anto.
Laras hanya
mengangguk2 percaya. Bagaimana tidak, Anto, ketua BEM itu sudah sangat lama
menjadi seorang yang Laras idamkan. Ketampanan dan kedewasaan Anto yang membuat
Laras menaruh hati padanya. Anto bukannya tidak tahu hal itu, tapi tanpa
sepengetahuan Laras, Anto sesungguhnya adalah seorang playboy yang sangat
handal. Sudah banyak wanita baik yang menjadi korban sang ketua BEM itu, dari
yang anak gaul sampai anak rohis jang berjilbab besar di kampus nya. Dan target
Anto selanjutnya adalah Laras. undangan rapat itu juga sebenarnya hanya akal2an
Anto dan Markus, karena yang diundang sebenarnya hanya Laras.
Rapat yang terjadi ternyata menyita waktu 3 jam, sampai sekitar pukul 10 malam.
Diluar gedung, butir2 besar air hujan mengucur deras membasahi bumi. Setelah
rapat selesai, belum ada tanda2 hujan akan reda. Laras hendak nekat pulang
dibawah guyuran hujan deras, namun dengan lembut Anto menahannya dan memintanya
untuk menunggu barang sebentar lagi. Gadis alim itu termakan rayuan Anto, dan
menyetujuinya.
Beberapa saat kemudian, dua insan itu sudah terlibat percakapan yang hangat.
Mereka tidak mengetahui Markus yang keluar. Saat2 berlalu, percakapan kedua
insan berlainan jenis itu semakin menuju kearah BEMbicaraan pribadi, dan Laras,
sang gadis alim yang lugu semakin larut kedalam rayuan hebat Anto, ketua BEM
yang playboy itu. Pipi mulus Laras sedikit2 terlihat merona merah karena rayuan
Markus. Bibir indahnyapun sedikit2 tersenyum simpul, tertipu malu. Perlahan
tangan Anto mendekat ke Laras, dan dengan lembut meraih tangan Laras. Laras
sedikit terkejut, namun gadis alim itu tidak menarik tangannya. Ia hanya tersipu
malu.
"aku mau jujur sama dik Laras...aku
sayang sama dik Laras..." kata Anto.
Tangannya menggenggam erat dan meremas2 tangan Laras. Laras terdiam. Wajahnya merah padam karena malu. Tapi saat itu Markus datang. Laras salah tingkah dan hendak melepaskan genggaman tangannya dari tangan Anto, namun Anto melarangnya. Senyum menenangkan dari Anto membuat gadis lugu yang alim itu tenang. Markus mendekati mereka beredua dan memberikan dua gelas susu panas.
"untuk teman dingin2." Kata Markus.
Segera Anto
menerima gelas berisi susu yang diberikan Marku padanya,sementara Laras menerima yang satu lagi.
Setelah senyum2 sedikit dengan Anto, Markus segera menjauh dari Laras dan Anto,
duduk disudut ruangan, dan membuka laptopnya. Laras dan Anto meneruskan
perbincangan mesra mereka. Posisi duduk mereka semakin dekat satu sama lain,
didepan komputer milik BEM.
Tak lama, Laras merasakan tubuhnya agak panas, dan kepalanya terasa ringan.
Gadis lugu itu tak tahu apa yang terjadi, namun yang pasti, ia merasakan
didalam tubuhnys eolah ada sedikit gejolak2 yang aneh dan belum pernah ia
rasakan, namun ia coba menafikkannya, karena ia mengira rasa itu hanya dari
dalam dirinya saja. Ternyata, tanpa sepengetahuan Laras, Markus telah memberi
obat perangsang pada minuman susu yang Laras minum. Obat itu tidak terlalu
keras, namun sang peminumnya pasti tak bisa menolak gairah2 seks yang terjadi.
Tanpa terasa, posisi duduk Laras sudah sangat dekat dengan Anto, dan tanpa
Laras sadari, tangan Anto sudah merentang dan merangkul Laras lembut. Gadis
alim itu tak mampu menolak, karena gairah yang ia rasakan terus meninggi, dan
ditambah perasaan cintanya pada Anto. "aku ingin cium kamu..." bisik
Anto lembut. Wajah Laras terlihat kembali memerah. Laras hanya bisa menggeleng
pelan. Untuk mengatakan "tidak", ia tak mampu, karena perasaannya
pada Anto menginginkannya. Walaupun Laras menggeleng namun Anto tetap
mendekatkan bibirnya ke pipi Laras. Laras berusaha mengelak dengan halus, namun
Anto tetap terus maju, sampai akhirnya bersentuhanlah bibir Anto dan pipi mulus
Laras. Laras hanya bisa mendesah lirih. Setelah berhasil mencium untuk pertama
kalinya, ciuman kedua tidak mengalami halangan yang berarti. Bahkan di ciuman
ketiga, Laras memejamkan matanya. Gadis berjilbab lebar itu tak mampu menahan
gejolak birahinya yang semakin meninggi.
Dan jadilah, seorang gadis alim yang memakai jilbab lebar, sedah merintih dan
mendesah dirangsang oleh sang ketua BEM. Sementara Anto terus menciumi Laras
yang masih terus mendesah, Markus mendekat dan mengambil posisi disisi Laras
yang lain. Anto, yang merangkul dan menciumi pipi gadis alim itu, kini mulai
mengulurkan tangan yang satu lagi untuk mengusap2 paha Laras yang masih
tertutup rok panjang. Terdengar desahan Laras semakin kencang saat tangan kiri
Anto naik sampai atas, ke pangkal paha Laras, sang gadis berjilbab yang sedang
birahi.
Tangan Anto tak sampai ditiu. Ia menaikkan tangannya keatas, mengusap2 daerah
dada Laras. Gadis alim itu merasakan ngilu dan nikmat di puting Laras , dan
membuat Laras merintih semakin kencang. Kemudian,
"Antooo... janganmmhh...," Laras merintih semakin kencang.
"enak ya
ras? Mau yang lebih enak lagi?" perlahan Markus menarik Laras dan perlahan
Anto melepaskan gadis alim yang cantik itu. Markus memeluk Laras , tangannya
Laras rasakan menyentuh dada Laras dan mengusap-usapnya lalu meremas-remas buah
dada gadis berjilbab itu dari luar baju longgar dan jilbabnya.
Sesaat Laras terdiam menahan nafas dan agak terkaget dengan sentuhan Markus.
Gadis alim itu merasakan putingnya mengeras dan menegang membuat aliran darah
Laras terangsang keseluruh tubuh. Rasanya ngilu dan nikmat membuat seluruh
tubuh gadis alim yang cantik itu merinding dan lemas. Perlahan mengalir
ketonjolan didekat saluran kencingnya. Kemudian Laras rasakan bibir memek dan
anus Laras berdenyut-denyut. Gadis alim yang berjilbab besar itu sedang
terangsang hebat. Untung Markus tak menyentuh s*****kangan Laras.
"jangan too... kuusss...!" ucap Laras sambil kedua tangan Laras dengan lemah berusaha melepaskan kedua tangan Markus dari dada Laras. Walaupun sebenarnya gadis alim itu mulai menikmatinya, namun harga dirinya mengatakan tidak. Tiba2 gadis alim itu merasakan sebuah bibir mencium kupingnya dari luar jilbab merah yang ia kenakan. Mata Laras melirik ke arah wajah tersebut dan terlihat sekilas wajah Anto. Sesaat Laras terdiam kembali. Nikmat di dalam darah gadis alim itu mengalir kembali. Bibir Anto kemudian melumat daun telinga sang gadis alim yang sedang dilanda gejolak birahi itu dari luar jilbab merahnya. Laras rasakan nikmat dan lembut mulut Anto dan membuat Laras tidak dapat mengelak dan menolak.
"Ehhhmmmhhh...." hanya itu yang bisa Laras desahkan.
Dagu Laras terangkat tinggi. Gadis berjilbab
lebar itu merasakan putingnya mengeras dan menegang menjadi sensitif. Laras
rasakan ngilu dan nikmat di putingnya.
Tampaknya Markus tak mau kalah. Segera tangannya kembali meremas-remas dada
Laras. Perlahan mulut Markus mendekat dan melumat bibir gadis alim itu.
Lidahnya menjilati semua yang ada di mulut Laras. Laras hanya bisa terdiam tak
bergerak, Laras rasakan pikiran Laras melayang jauh. Birahi gadis alim itu
mengalir di dalam darahnya. Tubuh Laras semakin sensitif dan haus akan
sentuhan. Terlintas di pikiran Laras berharap mendapatkan yang lebih lagi.
Gadis alim berjilbab itu merasakan buaian tangan Anto di pahanya sehingga
membuat daerah sensitif di s*****kangan Laras semakin menjadi. Laras rasakan
rok Laras perlahan diangkat Anto. Tangan Anto dengan lembut mengelus-elus paha
putih montok gadis alim berjilbab itu dari daerah paha luar, dalam dan sampai
di belahan s*****kangan Laras. Tubuh Laras bergetar hebat, dan menggelinjang.
Tak beberapa lama, diiringi rangsangan2 Anto dan Markus, Tubuh Laras
menghentak2 hebat selama beberapa detik dan langsung lunglai. Desahan panjang keluar
dari mulut Laras. Gadis alim yang berjlbab dan selalu santun itu mendapat
orgasmenya yang pertama kali dalam hidupnya. Kedua pemerkosanya tersenyum
karena melihat sang korban sudah jatuh ketangan mereka.
Beberapa saat kemudia Anto menghentikan kegiatannya dan berdiri, begitu juga
Markus.
"jangan disini to, ntar ada yang liat" Kata Markus.
Ternyata,
Markus dan Anto juga pernah melakukan hal yang sedang mereka lakukan pada Laras
pada Silvi, seorang gadis lugu yang juga berjilbab besar teman Laras. Segera
mereka berdua menuntun Laras yang sudah lunglai tak berdaya keluar dari ruang
BEM, menuju tangga. Tangga itu sudah tak pernah dipakai, karena penerangan yang
minim juga lantai dan temboknya yang rusak. Biasanya para mahasiswa memakai
tangga besar di sayap utara gedung atau lift yang ada ditengah gedung. Tangga
ini tak pernah dipakai disiang hari, apalagi di malam hari. Mereka bertiga
segera menuruni tangga dan berhenti diantara lantai tiga dan dua, dimana ada
bagian datar yang besar.
Selesai turun tangga ternyata Markus langsung memeluk Laras. Kedua tangannya
menggerayangi buah dada Laras. Gadis alim itu merasakan putingnya menegang
ngilu yang nikmat. Birahi mengalir dalam darahnya membuat ia semakin
terangsang. Kemudian mereka bertiga duduk dilantai, dengan Anto dikiri dan
Markus dikanan Laras. Dan tak lama kemudian tubuh Laras kali ini dirangkul oleh
Anto. Tangannya mengelus dan meraba paha Laras , kemudian perlahan menyusup di
rok gadis berjilbab itu. Tak lama kemudian celana dalam gadis alim itu yang
membentuk belahan kemaluannya terlihat jelas, telah basah oleh cairan
orgasmenya. Tangan Anto bergerak dari bagian paha luar, dalam, dan s*****kangan
Laras. Terasa bibir memek gadis berjilbab itu berdenyut dan sensitif. Rintihan
gadis itu kembali terdengar. Jelas sekali sang gadis alim yang cantik itu
sedang terangsang.
"Laras... Paha kamu mulus... putih... Kulit kamu lembut...," sahut
Anto dengan kedua tangan yang menikmati tubuh Laras.
Sesaat
kemudian gadis alim itu merasakan tangan Markus mendekap salah satu buah
dadanya yang sedang terangsang. Sesaat nafasnya tertahan. Ia merasakan nikmat
di dadanya. Puting Laras sedang dialiri darah birahi. Perlahan dagu Laras
terangkat tinggi. Nafas gadis alim itu memburu.
Tampaknya Markus dan Anto tahu bila gadis cantik berjilbab besar itu sudah
terangsang hebat. Tanpa basa basi lagi mereka melakukan permainan selanjutnya.
Perlahan tangan Markus yang mendekap dada Laras turun dan menyusup kedalam
kemeja longgar yang dikenakan Laras. Gadis berjilbab yang cantik itu merasakan
tangan Markus menyentuh Kulit perutnya yang mulus dan menyusup sampai mendekap
dada montok mulusnya yang tertutup BH dan kemudian meremas-remasnya. Dagu Laras
terangkat tinggi. Matanya yang sayu menatap bohlam 5 watt yang membuat tempat
itu etrlihat temaram. Kemudian bibir Markus Laras rasakan mengecup dan mencuimi
leher Laras yang masih tertutup jilbab. Mata Laras terpejam. Gadis alim
berjilbab besar itu menggigit lembut bibir bawahnya, berusaha menahan gejolak
nikmat birahi yang seharusnya terlarang baginya.
"Oouuuhhhh.." dengan pelan desahan itu keluar dari mulut Laras.
Semakin gadis berjilbab itu keluarkan suara dari mulut maka semakin mereka menjadi. Laras rasakan tali BH- Laras terlepas dan BH-nya mengendor. Entah siapa yang melakukannya. Gadis berjilbab itu merasakan tangan Markus mendekap dadanya secara langsung.
"mmhhhh...," Laras rasakan. Dada
Laras diremas-remas lagi dan kemudian kedua puting Laras dimainkan oleh Markus.
Nikmat yang membuat gadis berjilbab itu terasa melayang2 diudara.
Perlahan kemeja Laras dibuka dan kemudian BHnya. Udara pun menyentuh puting
Laras langsung dan merangsang tubuh Laras. Celana dalam Laras dibuka Anto. Kaos
dan BH-Laras dilepas Markus. Rok Laras tidak ketinggalan. Baju muslim yang
menyelimuti tubuh putih montok sang dara alim berjilbab itu berserakan
disekeliling mereka.
Akhirnya tiada sehelai kainpun di tubuh gadis berjilbab itu, kecuali jilbab
besar yang ujung2nya disampirkan ke pundak Laras, kaos kaki putih selutut dan
sepatu yang masih terpakai. Ternyata jilbab dang sepatu serta kaos kaki itu
memberi sensasi tersendiri pada gairah seks Markus dan Anto. Laras, gadis alim
itu kini hanya bisa mendesah2 pasrah menerima rangsangan dari kedua
pemerkosanya, seorang preman kampus dari daerah timur Indonesia dan seorang
yang disukainya.
Perlahan tangan Anto membuat kaki Laras mengangkang lebar. Rasanya buaian angin
merangsang paha dalam dan daerah kemaluan gadis berjilbab itu. Tiba2 gadis alim
itu merasakan bibir Anto menyentuh dan mengecup bibir memeknya. Dagu Laras
terus terangkat tinggi dan dada Laras reflek membusung seakan menyodorkan diri.
Mata gadis berjilbab itu terpejam erat. Gadis alim itu merasakan seperti ada
setrum yang mengalir dari bibir memek ke seluruh tubuh.
"Oouuhhhh..." dengan panjang Laras ucapkan. Laras rasakan tangan
Markus meremas dada Laras dan memainkan puting Laras. Ah, dua titik sensitif
Laras terangsang. Dengan reflek dada montok gadis berjilbab itu membusung sesampai-sampainya.
Tampaknya Markus tidak diam melihat Laras begini. Segera ia menghisap salah
satu puting Laras. Sekarang ketiga titik sensitif Laras terangsang. Gadis
berjilbab itu merasakan jari-jari Anto perlahan masuk ke liang memeknya. Lalu
keluar lagi dan akhirnya keluar masuk dengan cepat dan serakah. Awalnya Laras
memekik karena merasakan sakit yang sangat, namun sejenak kemudian Laras
rasakan kenikmatan yang sangat, yang membuat birahi Laras melayang dan
terangsang membuat Laras pasrah dan menikmati cara mereka yang sedang menikmati
tubuh putih mulusnya. Gadis alim itu mearasakan kemaluannya basah kuyub.
Terlihat banyak cairan cinta keluar dari memek sang gadis alim itu, bersama
darah keperawanannya. Anusnya juga terkena air yang mengalir. Tampaknya Anto
mengetahui hal ini. Perlahan salah satu jarinya masuk ke anus gadis berjilbab
itu. Semakin lama anus gadis berjilbab itu licin dan jari Anto dapat keluar
masuk mudah. Akhirnya jari-jari Anto keluar masuk dikedua liang tubuh Laras.
Jilbab yang masih ia kenakan basah kuyub oleh keringat. Bibir Anto menikmati
daerah pinggang dan perut Laras. Seperti listrik mengalir dalam darah gadis
alim itu dan juga daerah daerah tubuhnya yang mereka sentuh. Tak beberapa lama
gadis alim itu kembali meraih orgasmenya yang kedua, lalu ketiga. Tubuh
montoknya yang putih terlonjak2 menahan birahi yang meledak2 dalam tubuhnya.
Mulutnya memekik-mekik keras dan erotis. Sang gadis alim berjilbab, dara di
kampus itu telah dikuasai oleh seks dan birahi.
Akhirnya Laras terbaring lemas saat ia lihat Anto melepaskan celananya. Laras
lihat kontolnya terhunus dan ia tujukan ke liang memek Laras. Gadis alim itu
merasakan sentuhan milik Anto di bibir memeknya. Perlahan-lahan masuk. Dagu dan
dada gadis berjilbab besar itu terangkat tinggi, merasakan benda hangat, besar
dan keras itu masuk menyeruak memenuhi liang memeknya. "Auuughhh!!!!"
Laras memekik keras sambil akhirnya milik Anto menancap dalam di liang memek
Laras. Kemudian ia keluar-masukkan. Gadis berjilbab itu merasakan gesekan milik
Anto keluar masuk. Nikmat rasanya sampai-sampai anus gadis alim itu
berdenyut-denyut. Mata Laras setengah terpejam dan kadang-kadang tubuh Laras
ikut bergoyang karena tak tahan merasakan nikmat. Mulutnya mendesah dan
merintih penuh kenikmatan. Gadis berjilbab itu sudah terbuai sepenuhnya oleh
kenikmatan terlarang. Sekilas terlihat Markus melepaskan celananya. Gadis
berjilbab itu melihat milik Markus yang lalu oleh Markus langsung ditempelkan
ke mulut Laras. Perlahan kontolnya dimasukkan ke dalam mulut Laras, dan
langsung disodok2kan keluar masuk. Saking bersemangatnya Markus, sampai sering
gadis berjilbab itu tersedak2 oleh kontol Markus yang hitam dan besar.
Beberapa saat kemudian Anto memutar posisi Laras jadi mengungging. Dengan
begini Markus dapat dengan mudah memperkosa mulut gadis alim itu dengan
kontolnya hitam besarnya yang terhunus. Perlahan Laras rasakan kenikmatan yang
berbeda. Milik Anto perlahan ia cabut dari liang memek gadis alim itu dan
kemudian Anto hunuskan ke anusnya yang terasa berdenyut-denyut nikmat. Perlahan
ia masukkan ke anus Laras yang sudah terangsang, basah dan longgar karena
jemarinya. Tidak bisa masuks ecara cepat karena besarnya kontol Anto dan
sempitnya anus Laras, namun akhirnya tertancap dalam juga dan segera Anto mengeluar
masukkan dengan pelan. Laras memekik2mekik antara sakit dan nikmat. Karena
sudah licin maka ia keluar-masukkan dengan cepat dan akhirnya menyembur cairan
di liang anus Laras, berbarengan dengan gadis berjilbab itu mencapai orgasmenya
yang ketiga, juga dengan melonjak2. Lantai dibawah mereka semakin becek oleh
permainan mereka bertiga.
"Ouuhh..." Laras ucapkan sambil menikmati semburan yang Anto
keluarkan. Setelah itu Anto mendiamkan kontolnya diam tertancap. Sesaat
kemudian ia mainkan lagi. Anus Laras sangat licin karena cairannya. Kadang ia
keluarkan dulu dan kemudian dia tancapkan lagi. Tampaknya ia sengaja. Karena
pada setiap tancapan, gadis berjilbab itu mendesah karena merasakan nikmat.
Beberapa saat kemudian Laras rasakan banyak cairan yang menyembur dari milik
Markusmemenuhi mulutnya. Markus segera mencengkeram kepala Laras yag masih
terbalut jilbab sembari membentak sang gadis berjilbab itu untuk menelan semua
spermanya. Laras dengan susah paya menelan cairan sperma itu, namun karena saking
banyaknya, cairan sperma Markus meluber sampai keluar dan membasahi dagu sampai
ke jilbab Laras, bahkan menetes ke lantai. Setelah habis, Markus melepaskan
kontolnya dari mulut Laras, dan gadis berjilbab itu langsung terbatuk dan
muntah2. Markus dan Anto tertawa melihatnya. Anto kemudian menarik pundak
Laras. Sehingga ia dapat memeluk Laras dari belakang. Tangannya meraba-raba
dada Laras.
Gadis berjilbab itu merasakan Anto berdiri dan Laras tergantung di kontolnya
yang menancap. Dari depan Laras lihat Markus ikut berdiri dan menghampiri Laras
lagilalu langsung menancapkan kontolnya ke liang memek Laras. Gadis berjilbab
itu merasakan kenikmatan tiada tara, merasakan kedua liangnya mereka penuhi
dengan kontol besar hitam mereka. Dan akhirnya setelah genjotan demi genjotan,
mereka sama-sama sampai puncak dan puas. Laras terbaring lemas dilantai, saat kedua pemerkosanya membenahi
pakaian mereka.
Tak lama mereka segera membawa Laras naik kembali ke lantai tiga, lalu
membawanya ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yang basah kuyup oleh
cairan cinta. Didalam kamar mandi kembali Laras digilir oleh mereka. Diantara
genjotan2 yang gadis alim itu rasakan, ia tahu itu bukanlah terakhir ia
diperkosa oleh kedua laki2 itu, namun ia sudah tak bisa berbuat apa2, dan hanya
bisa pasrah, bahkan terhanyut dalam kenikmatan terlarang itu. Kembali cairan
orgasmenya menyemprot-nyemprot keluar ketikagadis alim yang cantik dan
berjilbab lebar itu orgasme untuk yang kesekian kalinya.
TAMAT