Sebagai
laki - laki normal yang hanya pernah mendengar dalam cerita, tentu aku tidak
mampu menolak dan menyia-nyiakan kesempatan ini. Kenyataan inilah yang harus
kualami, apalagi ini adalah perintah majikan.
Tanpa berpikir panjang lagi, aku segera
menjatuhkan kedua tanganku di atas bukit kembar itu. Mula-mula hanya kusentuh,
kuraba dan kuelus-elus saja, tapi lama kelamaan aku mencoba memberanikan diri
untuk memegang dan menekan-nekannya. Ternyata nikmat juga rasanya menyentuh
benda kenyal dan hangat, apalagi milik majikanku. Ibu majikanku kelihatan juga
menikmatinya, terlihat dari nafasnya yang mulai pula tidak teratur.
Desiran mulutnya mulai kedengaran seolah tak
mampu menyembunyikannya di depanku.
"Auhh...terus Nis, nikmat sayang.
Tekan...ayo...teruuuss...aakhh... isap
Nis...jilat donk.." itulah erangan ibu majikanku sambil meraih kepalaku
danmembawanya ke payudaranya yang kenyal, empuk dan tidak terlalu besar itu.
Aku tentu saja tidak menolaknya, bahkan sangat
berkeinginan menikmati pengalaman pertama dalam hidupku ini. Aku segera
menjilat-jilat putingnya,mengisap dan kadang sedikit menggigit sambil tetap
m